RIYADH (Arrahmah.com) – Koalisi militer pimpinan Saudi yang melakukan intervensi di Yaman mengatakan telah mencegat dan menghancurkan pesawat tak berawak bersenjata pada Ahad (7/2/2021) yang diluncurkan oleh kelompok Syiah Houtsi yang berpihak pada Iran, menuju Arab Saudi selatan, lapor Reuters.
Pesawat tak berawak yang diduga berisi bom itu bertujuan untuk menargetkan “warga sipil dan objek sipil”, kata juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Malki dalam pernyataan yang disiarkan di media pemerintah Saudi.
Koalisi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 melawan Houtsi setelah kelompok itu menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dari kekuasaan di ibu kota Sana’a, dalam konflik yang secara luas dilihat di wilayah tersebut sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.
Departemen Luar Negeri baru-baru ini mengumumkan akan menghentikan penjualan senjata ke koalisi Saudi yang disahkan oleh Trump, yang mencakup amunisi ke Saudi dan paket jet F-35 senilai 23 miliar USD ke mitra koalisi kerajaan, UEA.
Pekan lalu, dua keluarga Yaman mengajukan petisi terhadap pemerintah AS atas pembunuhan “di luar hukum”, termasuk sembilan anak di antara para korban. Petisi tersebut mencari keadilan bagi 34 kerabat yang diduga telah terbunuh dalam beberapa operasi “kontra-terorisme” AS di negara itu antara 2013 dan 2018.
Kelompok hak asasi manusia Reprieve mengajukan petisi ke Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika atas nama keluarga pada hari Selasa, mengklaim enam serangan pesawat tak berawak dan serangan operasi khusus dilakukan dalam periode yang disebutkan di atas. (haninmazaya/arrahmah.com)