KAZAKHSTAN (Arrahmah.com) – Tahanan “pemberontak” di Danau Koloni Balkhash, Kazakhstan yang telah diserbu oleh pasukan khusus, meledakkan diri, klaim kantor berita Kazakhstan.
Sebuah sumber dari divisi khusus rezim murtad di wilayah tersebut, sebuah divisi yang mengambil bagian dalam serangan itu, melaporkan kepada interfax bahwa “enam potongan mayat” ditemukan di lokasi ledakan.
Wakil Ketua dari Departemen Kehakiman Kazakhstan, Talgat Akhmetov mengumumkan pada konferensi pers, Senin (11/7/2011) bahwa ketika pasukan khusus berusaha menangkap salah satu bangunan di zona industri koloni, tahanan diduga meledakkan diri, mungkin dengan bantuan silinder oksigen.
Menurut dia, sekitar 16 orang memulai kerusuhan dan bersembunyi dalam fasilitas tersebut yang berada dalam zona industri.
Dia mencatat bahwa selama penyerbuan ke pabrik garmen, mereka datang dan menemukan delapan pekerja shift malam yang sebelumnya mengunci diri di dalam toko untuk keselamatan mereka. Akhmetov mengatakan bahwa mereka tidak disandera. Penangkapan sandera di dalam koloni, sebelumnya dilaporkan oleh sumber dalam divisi khusus.
Tak satupun dari tentara Nazarbayev (presiden Kazakh-red) yang dilaporkan terluka dalam serangan tersebut.
Perlu diketahui bahwa menurut otoritas Kazakhstan, pada Senin tengah malam, sekelompok tahanan di daerah Balkash AK-159/21, melakukan serangan bersenjata pada pasukan penjaga Kementrian Dalam Negeri.
Sebagai hasil dari serangan ini, dua tentara Nazarbayev terluka. Selain itu, seorang sersan terluka parah dan kemudian meninggal dunia.
Pihak berwenang mengatakan bahwa pelarian diri massal dari para tahanan yang telah terorganisir, dapat dicegah.
Situs Kavkaz Center yang melaporkan berita ini tidak memiliki data yang pasti mengenai apa yang sebenarnya terjadi di kawasan Danau Balkash AK-159-21 dan bagaimana pada kenyataannya para tahanan Muslim tersebut dibunuh. (haninmazaya/arrahmah.com)