IDLIB (Arrahmah.com) – Jurnalis kawakan asal Amerika Serikat (AS), Martin Smith, mengaku telah bertemu dengan orang nomor satu kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir Syam (HTS), Abu Muhammad Al Jaulani, di kota Idlib, menurut cuitan di akun resmi Twitter milik Martin Smith.
Wartawan AS yang memproduseri berbagai dokumenter perang di CBS, ABC, dan Frontline ini menyebutkan bahwa pertemuannya dengan tokoh yang dicap masuk dalam daftar teroris AS ini terjadi beberapa hari lalu.
Dilansir Step Agency News (2/1/2021), Smith mengatakan: “Saya baru saja kembali dari kunjungan 3 hari ke Idlib, di mana saya bertemu dengan pendiri kelompok Jabhah Nusra, yang terkait dengan Al Qaeda, dan kami berbicara tentang serangan ISIS, Al Baghdadi, 11 September, Al Qaeda, dan Amerika.”
Publikasi Smith bertemu dengan amir HTS ini mengundang reaksi beragam dan mengundang banyak perhatian. Sebagian memandang bahwa itu adalah foto palsu, sedangkan sebagian lainnya tertarik dengan hasil wawancara di antara kedua belah pihak, khususnya pendapat Jaulani tentang masalah yang ditanya Smith.
Ini bukan pertama kalinya Smith mengunjungi Suriah. Pada 2015, ia telah bertemu dengan sejumlah pejabat rezim Suriah, seperti gubernur Homs dan pemimpin milisi yang berafiliasi dengan rezim, serta membuat beberapa dokumenter terkait perang di Suriah.
Sebelumnya, jurnalis kawakan Jerman, Jurgen Todenhöfer, dan kantor berita Vice News pernah mendapat perhatian dunia karena berhasil melakukan kerja jurnalistik dan masuk ke wilayah yang dikuasai militan Islamic State (ISIS) pada 2014 lalu. (Hanoum/Arrahmah.com)