SANA’A (Arrahmah.com) – Lebih dari seribu warga Yaman kembali melakukan aksi protes untuk meminta Ali Abdullah Saleh menyerahkan kekuasaan. Para demonstran pun menolak dominasi Saudi dan Amerika Serikat di negaranya.
Mereka menggelar demonstrasi di Sana’a pada hari Sabtu (9/7/2011). Pada saat yang sama, demonstrasi serupa juga digelar di kota kedua terbesar, Taiz.
Para pemrotes menenteng spanduk besar bertuliskan “Tolak dikte dari pihak asing!” dan “Tolak dominasi Amerika!”
Aksi ini terjadi satu hari setelah jutaan orang berkumpul pada hari Jumat (8/7) untuk merayakan hari menolak dominasi atas revolusi.
Para pengunjuk rasa juga memperbarui seruan untuk pembentukan sebuah dewan transisi di Yaman. Demonstrasi itu pun diadakan untuk mengirim pesan kepada Saleh, yang muncul di televisi pemerintah pada hari Kamis (7/7) untuk pertama kali sejak dia terluka dalam serangan terhadap istana presiden di Sana’a pada 3 Juni lalu.
Ia mengatakan ia menyambut dialog dan pembagian kekuasaan, namun menegaskan dia tidak akan mundur.
Para pemrotes menolak pidato Saleh, memanggil Saleh dengan sebutan “mayat politik” yang harus bertanggung jawab atas ratusan orang yang terbunuh dalam aksi protes yang berlangsung sejak Januari.
Sejak Saleh meninggalkan negara pada awal Juni, pengunjuk rasa anti-rezim telah mengadakan demonstrasi harian di Yaman, menyerukan pembentukan sebuah dewan transisi untuk mencegah Saleh kembali pada kekuasaan.
Saleh dilaporkan berencana untuk kembali ke Yaman, namun rakyat Yaman telah bersumpah untuk terus melakukan demonstrasi sampai rezimnya jatuh. (althaf/arrahmah.com)