MOGADISHU (Arrahmah.com) – Militer AS telah mengerahkan sekelompok kapal angkatan laut di lepas pantai Somalia untuk mendukung penarikan sekitar 700 personel dari negara itu, kata Pentagon, Selasa (22/12/2020).
Kapal serbu amfibi USS Makin Island dan kapal pendampingnya tiba di negara Tanduk Afrika pada Senin, 16 hari setelah Presiden Donald Trump memerintahkan penarikan pasukan yang telah berada di Somalia selama bertahun-tahun melakukan operasi terhadap kelompok militan Asy-Syabaab.
Kelompok angkatan laut itu akan membantu merelokasi militer AS dan personel sipil dari Somalia “ke lokasi operasi Afrika Timur lainnya sambil mempertahankan tekanan pada ‘ekstremis brutal’ dan mendukung pasukan mitra,” kata Komando Afrika AS dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan AFP.
Mayor Jenderal Dagvin Anderson, komandan operasi pemindahan yang dijuluki Pasukan Tugas Gabungan-Quartz, mengatakan kedatangan kelompok itu “menunjukkan tekad kami untuk mendukung mitra kami dan melindungi pasukan kami melalui transisi ini.”
Pada 4 Desember, Trump mengeluarkan perintah agar Africom “memposisikan kembali sebagian besar personel dan asetnya keluar dari Somalia pada awal 2021.”
Langkah itu dilakukan ketika Trump berusaha menghentikan keterlibatan militer AS di luar negeri di minggu-minggu terakhirnya.
Dia memerintahkan jumlah pasukan AS untuk dipangkas pada pertengahan Januari di Afghanistan dan Irak, menjadi 2.500 tentara dalam kedua kasus tersebut.
Komandan Africom Jenderal Stephen Townsend menggarisbawahi pada Sabtu bahwa Amerika Serikat tidak menarik diri dari wilayah tersebut.
“Untuk lebih jelasnya, AS tidak menarik diri atau melepaskan diri dari Afrika Timur. Kami tetap berkomitmen untuk membantu mitra Afrika kami membangun masa depan yang lebih aman. Kami juga tetap mampu mengalahkan Asy Syabaab pada waktu dan tempat yang kami pilih -mereka seharusnya tidak menguji kami,” klaimnya.
Sebagian besar dari 700 personel yang meninggalkan Somalia akan ditempatkan kembali di Kenya atau Djibouti, di mana mereka akan dapat terus menekan Asy Syabaab.
Selama beberapa tahun, pasukan AS, bekerja dengan pasukan pemerintah Somalia, telah menggunakan drone untuk melakukan serangan terhadap kelompok tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)