KABUL (Arrahmah.com) – Pangkalan Udara utama Amerika Serikat (AS) di utara Kabul, Afghanistan, ditembaki lima roket pada Sabtu (19/12/2020). Serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan pada lapangan udara, menurut keterangan para ofisial NATO dan Afghanistan.
Lima roket ditembakkan ke Lapangan Udara Bagram di provinsi Parwan pada pukul 6 pagi, kata Waheeda Shahkar juru bicara gubernur provinsi tersebut.
Dia melanjutkan, ada 12 roket yang dipasang di kendaraan peluncur dan 5 di antaranya ditembakkan ke pangkalan, sementara polisi berhasil menjinakkan 7 lainnya.
Seorang pejabat NATO juga mengonfirmasi serangan roket itu. “Roket ditembakkan ke arah pangkalan udara Bagram pagi ini. Pelaporan awal tidak ada korban jiwa dan lapangan udara tidak rusak,” terangnya seperti dikutip dari AFP (19/12).
Belum ada kelompok yang mengeklaim serangan ini, dan Taliban membantah itu ulah mereka.
Islamic State (ISIS) sebelumnya mengaku dalang di balik serangan roket serupa di pangkalan yang sama pada April.
Dalam beberapa bulan terakhir ISIS mengklaim sejumlah serangan di Kabul, termasuk dua serangan roket yang menghantam beberapa permukiman ibu kota, dan menimbulkan korban jiwa.
Kelompok militan itu juga mengklaim serangan brutal di dua kampus di Kabul yang menewaskan puluhan orang, kebanyakan dari mereka adalah pelajar.
Serangan roket hari ini terjadi setelah 15 anak tewas ketika sebuah sepeda motor bermuatan bahan peledak, meledak di dekat acara keagamaan di provinsi Ghazni.
Para pejabat Afghanistan menuding Taliban menginisiasi serangan tersebut.
Insiden serangan melonjak di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir, meski pemerintah dan Taliban sedang terlibat pembicaraan damai guna mengakhiri perang.
Taliban melancarkan serangan hampir setiap hari, menargetkan pasukan Afghanistan dan membuat ratusan personel keamanan tewas atau luka-luka.
Awal pekan ini di Qatar, Jenderal Mark Milley Ketua Kepala Staf Gabungan AS mengadakan pertemuan langka dengan perwakilan Taliban, dan meminta mereka mengurangi tindak kekerasan di Afghanistan. (Hanoum/Arrahmah.com)