BENGKULU (Arrahmah.com) – Memilih jurusan pendidikan sebagai calon guru seringkali dipandang sebagai “pilihan akhir” ketika jurusan yang diidamkan tak mampu diraih. Hal tersebut memunculkan para guru yang tidak berdedikasi dengan profesinya. Terkait dengan hal itu, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkulu mewajibkan semua calon mahasiswa keguruan yang mendaftar dalam ujian masuk perguruan tinggi 2011 mengikuti tes psikologi khusus.
Menurut Ketua STAIN Bengkulu, Siradjudin, tes ini telah dilakukan sejak tahun lalu. Selain harus lulus ujian tertulis meliputi tes akademik dan potensi, calon mahasiswa wajib melalui tes psikologis khusus.
“Kita ingin calon mahasiswa kita merupakan calon guru yang baik, yang dapat mendidik generasi yang berkualitas, bukan karena mengejar materi belaka,” kata Siradjudin, Rabu, (6/7/2011).
Siradjudin menilai, selama ini profesi guru hanya dipandang dari nilai materi dan banyaknya fasilitas yang diberikan pemerintah, bukan sebuah panggilan jiwa. Hal ini terbukti dengan adanya guru bersertifikasi yang tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan tunjangan yang telah diberikan negara.
Berdasarkan fakta di masyarakat tersebut, STAIN Bengkulu menerapkan tes kejiwaan sebagai salah satu syarat ujian masuk. Tes psikologi dinilai sangat penting karena bisa menjadi patokan bagi calon guru yang akan siap mengabdikan dirinya untuk negara guna menciptakan generasi berkualitas.
“Karena generasi yang berkualitas juga berasal dari guru yang berkualitas juga, tidak hanya intelektualitas, tapi juga mental dan spiritual,” kata Siradjudin.
Sementara itu, dalam pelaksanaan tes psikologi, panitia penerimaan masiswa baru STAIN Bengkulu bekerja-sama dengan tim ahli dari Universitas Bengkulu.
Berdasarkan data sekretariat panitia penerimaan mahasiswa baru, saat ini jumlah pendaftar STAIN Bengkulu tercatat mencapai 1.200 orang sejak dibuka awal pekan laku. Fakultas Keguruan merupakan jurusan yang menjadi favorit pendaftar sehingga dipastikan akan terjadi seleksi dan persaingan ketat. (TI/arrahmah.com)