MANILA (Arrahmah.com) – Militan Islamic State, atau yang lebih dikenal dengan sebutan ISIS, melakukan serangan di sebuah detasemen militer Filipina di Maguindanao. Para militan itu sempat membakar sebuah mobil patroli polisi sebelum melarikan diri saat tentara Filipina membalas tembakan mereka.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (4/12/2020), insiden ini terjadi di kota Datu Piang, Maguindanao, Filipina bagian selatan pada Kamis (3/12) malam. Belum ada laporan soal korban luka maupun korban jiwa akibat serangan ini.
Dilaporkan ada sekitar 30-50 militan bersenjata yang menyerang detasemen militer tersebut. Otoritas setempat meyakini serangan didalangi oleh BIFF, yang bersekutu dengan ISIS.
Meskipun terjadi singkat, serangan itu memicu kepanikan warga setempat dan mengingatkan pada kepungan militan tahun 2017 di Marawi yang berlangsung selama lima bulan sebelum berhasil ditumpas pasukan militer Filipina.
“Kita berhasil mengendalikan situasi. Ini hanyalah kasus terisolasi,” sebut komandan militer regional Filipina, Letnan Jenderal Corleto Vinluan Jr, dalam pernyataannya.
Beberapa pejabat keamanan Filipina memberikan pernyataan berbeda-beda soal motif serangan itu. Beberapa menyebut para militan itu menargetkan Kepala Kepolisian Datu Piang terkait sebuah pertikaian, namun yang lain berspekulasi bahwa militan itu ingin menunjukkan mereka masih memiliki kekuatan yang harus diperhitungkan dengan menyerang detasemen militer Filipina di pusat kota.
Para pejabat setempat membantah laporan awal yang menyebut para militan berhasil menduduki sebuah kantor polisi setempat dan membakar sebuah gereja Katolik Roma.
Dituturkan sejumlah pejabat militer setempat bahwa ketika tentara tambahan tiba di lokasi dengan kendaraan lapis baja dan melepas tembakan, para militan itu kabur ke area rawa. (Hanoum/Arrahmah.com)