DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pada Senin (30/11/2020), sumber intelijen Irak mengatakan kepada RT Arab tentang dugaan pembunuhan seorang komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan tiga pengawalnya, di perbatasan Irak-Suriah.
Sumber intelijen Irak mengatakan kepada situs berita Rusia tersebut bahwa: “Komandan Garda Revolusi Iran, Muslim Shahdan, tewas hari ini [30/11], bersama dengan tiga pengawalnya, di perbatasan Irak-Suriah.”
Sumber tersebut menambahkan, “Informasi awal belum mengonfirmasi apakah serangan itu dilakukan oleh drone atau pembunuhan dengan cara lain.”
Tidak ada rincian lebih lanjut yang dirilis terkait kematian Shahdan, namun, TV Al-Arabiya juga memposting cerita serupa.
Tentara rezim Asad belum mengomentari tuduhan ini, juga tidak jelas apakah mereka terbunuh di wilayah Suriah atau Irak.
Dugaan kematian Shadan terjadi hanya beberapa hari setelah ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh dibunuh di dekat Teheran.
Fakhrizadeh sedang melakukan perjalanan melalui Greater Teheran ketika kendaraannya diserang, pengawalnya berhasil menangkis serangan itu, tetapi ilmuwan nuklir itu terluka parah dan meninggal di rumah sakit.
Iran telah menuduh “Israel” dan Mujahidin Rakyat Iran (PMOI) memainkan peran dalam pembunuhan Fakhrizadeh, yang dianggap sebagai salah satu ilmuwan nuklir terkemuka di Iran. (haninmazaya/arrahmah.com)