MAGELANG (Arrahmah.com) – Naiknya status Siaga atau Level III Gunung Merapi membuat ribuan warga baik di DI Yogyakarta maupun di Jawa tengah harus mengungsi, terutama jika lokasi rumahnya berada didalam radius 5 kilometer dari puncak Merapi, Kamis (19/11/2020).
Hingga saat ini total pengungsi jumlahnya hampir 2.000 jiwa tersebar di Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, hingga Klaten. Kebanyakan para pengungsi adalah kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, ibu-ibu, hingga difabel.
Di Magelang sendiri Tim Relawan MRI ACT DIY hadir, untuk memantau kondisi terkini para pengungsi, sekaligus juga memberikan bantuan berupa sembako, alas tidur beserta selimut, kebutuhan bayi, serta alat-alat kebersihan.
Di tempat pengungsian yang berlokasi di Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Magelang, para pengungsi disiapkan tempat berupa bilik-bilik triplek untuk satu keluarga. Para ibu hingga lansia ini sudah menempati bilik-bilik pengungsi selama dua pekan.
“Jumlah pengungsi di sini berjumlah 18 Keluarga, berasal dari Dusun Batur Nigsor, Desa Ngargomulyo, Dukun sudah kita disiagakan tempat pengungsian dengan kapasitas 170 Keluarga, kebutuhan mendesak selain bantuan logistik adalah obat-obatan ringan” ungkap Trimo Slamet, Kepala Dusun Gemer, Desa Tamanagung.
Menginjak dua pekan berada di lokasi pengungsian kendala yang dihadapi para pengungsi adalah rasa kebosanan, biasanya untuk mengusir rasa bosan tersebut para ibu lebih sering berkumpul bersama untuk saling mengobrol, ada juga yang meminta fasilitas Wifi bahkan Televisi.
Kondisi rata-rata pengungsi di Magelang untuk kebutuhan logistik sudah cukup terpenuhi, hal ini karena banyaknya kepedulian dari masyarakat, serta dari LSM atau Lembaga hingga pemerintah setempat yang turut aktif memberikan bantuan.
“Namun hal ini akan terus kita pantau sekiranya nanti kebutuhan pokok pengungsi sudah mulai menipis akan segera kita suplai kembali,” jelas Fauzi Koordinator penyalur bantuan logistik ACT DIY. (*/arrahmah.com)