MUZAFFARABAD (Arrahmah.com) – Pasukan Pakistan dan India bentrok lagi di daerah Himalaya, Kashmir. Tak kurang 12 orang tentara tewas, termasuk tiga tentara India dan satu tentara Pakistan, dan melukai sedikitnya 36 orang di kedua belah pihak, kata para pejabat Jumat (13/11/2020).
Para pejabat militer dan pemerintah Pakistan menuduh India memulai pertempuran dengan menembakkan roket dan mortar pada hari Jumat.
Akibat serangan itu dilaporkan lima warga sipil Pakistan dan puluhan lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, terluka. Lima tentara Pakistan juga terluka dalam bentrokan itu, kata militer.
Kematian itu termasuk yang tertinggi yang dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir. Sardar Masood Khan, pemimpin Kashmir Pakistan, mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa dan komunitas dunia untuk memperhatikan kasus ini. Dia khawatir konflik akan berlanjut lebih luas.
“Jika permusuhan India tidak dihentikan, maka akan sulit juga untuk menghentikan perang antara Pakistan dan India,” katanya, sebagaimana dikutip dari Star Tribute pada Jamuat (13/11).
Raja Shahid Mahmood, seorang pejabat pemerintah di Kashmir Pakistan, mengatakan bahwa akibat serangan India beberapa rumah rusak.
“Orang-orang berlarian mencari keselamatan dan panik sebab India dengan sengaja menargetkan penduduk sipil,” katanya kepada The Associated Press. Penduduk desa bersembunyi di bunker saat baku tembak meningkat, katanya.
Mohammad Shabir, pemilik toko di desa perbatasan Chakothi, mengatakan para pejabat menutup pasar utama setelah roket menargetkan desa tersebut.
Di Srinagar, ibu kota Kashmir yang dikuasai India, tentara India mengatakan tiga tentaranya tewas dan tiga lainnya cedera. Menurut petugas polisi Mohammed Ashraf, tiga warga sipil India, termasuk seorang wanita, juga terbunuh oleh penembakan Pakistan.
Kolonel Rajesh Kalia, juru bicara militer India, menyalahkan Pakistan yang memulai bentrokan itu.
Ketegangan melonjak dimulai pada Februari 2019, ketika Pakistan menembak jatuh sebuah pesawat perang India di Kashmir dan menangkap pilotnya. Aksi tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas serangan udara pesawat India yang menargetkan militan di Pakistan.
India mengatakan serangan itu menargetkan militan yang bertanggung jawab atas pemboman bunuh diri yang menewaskan 40 tentara India di bagian Kashmir yang dikuasai India. (hanoum/arrahmah.com)