IDLIB (Arrahmah.com) – Sel-sel yang diduga berafiliasi dengan Islamic State (atau yang lebih dikenal dengan ISIS) diduga kuat telah kembali melakukan pembunuhan terhadap Milisi Kurdi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di Deir Azzur, di Suriah timur. Sel-sel ini menjadi aktif secara luas sejak awal tahun 2020 pasca keruntuhan ISIS di Baghouz, di timur Deir ez-Zor pada awal 2019.
Operasi ISIS kali ini dilakukan lebih bervariasi sejak kehilangan kekuatan dalam menghadapi SDF yang didukung Amerika Serikat (AS). Mereka mulai dengan menyerang pos pemeriksaan dan pusat-pusat yang berafiliasi dengan SDF dan beralih ke operasi pembunuhan pada tokoh atau kolaborator SDF.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) telah melaporkan pada 11 September bahwa 576 militan, warga sipil, pekerja ladang minyak, dan pejabat Kurdi telah dibunuh sejak Juni 2018 di empat gubernur, yaitu Aleppo, DeirAzzur, Raqqa dan Hasakah.
“Sel-sel IS menargetkan anggota SDF, terutama di daerah antara Raqqa selatan dan pedesaan tenggara Hasakah hingga Baghouz. Pertama, mereka menargetkan SDF atau operasinya, serta karyawan di lembaga SDF atau orang yang dicurigai bekerja sama dengan SDF, selain para pemimpin suku,” ungkap Zain Al-Abidin, seorang jurnalis Suriah yang tinggal di pedesaan DeirAzzur, seperti dikutip dari Al Monitor (10/11/2020)
Abidin menambahkan bahwa besar kemungkinan sel-sel ISIS akan tetap ada selama SDF melakukan tindakan rasisme dan diskriminasi terhadap orang Arab. Selama pusat-pusat marjinalisasi, ketidakadilan dan penahanan ada, sel-sel ISIS akan tetap aktif dan tidak akan pernah berakhir.
Ia menambahkan, “IS juga menargetkan orang-orang yang berurusan dengan narkoba atau menjual rokok atau mereka yang tidak membayar zakat. Orang-orang yang terlibat dalam ilmu sihir, meskipun mereka adalah warga sipil, tetap menjadi sasaran. Sel-sel ini sering membunuh orang-orang sekuler atau non-praktisi, serta mereka yang dicurigai melakukan hubungan seksual di luar nikah. Sel IS paling aktif di pedesaan timur Deir Azzur.” (Hanoum/Arrahmah.com)