KHARTOUM (Arrahmah.com) – “Israel” berencana mengirim delegasi resmi pertamanya ke Sudan Ahad mendatang dalam rangka mengembangkan relasi diplomatisnya berdasarkan kesepakatan normalisasi yang diluncurkan bulan lalu, lapor Reuters.
Kedua negara akan membahas, menurut Kementerian Luar Negeri Sudan, paket kesepakatan kerja sama untuk “mencapai kepentingan bersama dari kedua bangsa”.
Ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa kedua negara telah mencapai kesepakatan normalisasi, dia mengatakan kesepakatan itu akan mencakup masalah pertanian, perdagangan, penerbangan, dan migrasi.
Sementara itu, surat kabar Asharq Al-Awsat melaporkan seorang pejabat Sudan yang mengatakan bahwa “Israel” telah mengajukan permohonan agar pesawat sipil “Israel” terbang di atas wilayah udara Sudan. Surat kabar itu menambahkan bahwa pihak berwenang di Sudan mengatakan mereka sedang mempelajari kasus ini.
Pihak berwenang Sudan mengklaim bahwa AS tidak akan menghapus nama negara Afrika itu dari daftar hitam negara-negara yang mendukung terorisme jika mereka tidak setuju untuk menormalisasi hubungan dengan “Israel”, namun, beberapa hari setelah kesepakatan diumumkan, Trump memperbarui keadaan darurat pada Sudan.
“Terlepas dari perkembangan positif baru-baru ini, krisis tersebut disebabkan oleh tindakan dan kebijakan Pemerintah Sudan yang mengarah pada deklarasi keadaan darurat nasional dan perluasan keadaan darurat itu belum terselesaikan,” kata pemimpin Amerika itu dalam sebuah pernyataan. (Althaf/arrahmah.com)