ANKARA (Arrahmah.com) – Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengatakan pada Senin (2/11/2020) bahwa Azerbaijan tidak akan menghentikan permusuhan di Karabakh dan daerah sekitarnya, sampai penarikan sepenuhnya pasukan Armenia dari tanah Azerbaijan yang diduduki.
Dalam pidatonya yang disampaikan pada Senin (2/11) pada pembukaan tahun ajaran baru 2020-2021 di Universitas Pertahanan Nasional Negara Turki, Akar mengatakan bahwa Azerbaijan adalah negara sahabat, bahkan saudara, kepada Turki dan “melanjutkan perjuangan untuk pembebasan wilayah bersejarah.”
Akar menunjukkan bahwa kepala Grup OSCE Minsk, Rusia, Amerika Serikat dan Turki, telah gagal selama bertahun-tahun melakukan proses negosiasi untuk berkontribusi menyelesaikan konflik antara Azerbaijan dan Armenia, menuduh Armenia mencoba memperluas wilayah yang mereka rebut alih-alih menarik pasukan dari mereka, lansir AMN.
Dia melanjutkan bahwa “Kesabaran Baku telah habis dan tentara Azerbaijan telah bergerak untuk melancarkan serangan balik, yang saat ini berlanjut dengan sukses,” dengan mencatat bahwa “beberapa tanah yang diduduki baru saja dibersihkan dari pasukan Armenia.”
Akar menyatakan keyakinannya bahwa Baku tidak akan menandatangani perjanjian damai dan tidak akan menyetujui gencatan senjata sampai setelah Armenia menarik pasukannya dari wilayah Azerbaijan.
Ia juga menekankan bahwa “Tentara Azerbaijan sangat profesional dan bekerja dalam kerangka hukum internasional, sementara Armenia sedang melakukan pengeboman, di mata semua komunitas internasional, terhadap kota-kota Azerbaijan, yang mengarah pada pembunuhan warga sipil yang tidak bersalah.” (haninmazaya/arrahmah.com)