IDLIB (Arrahmah.com) – Serangan udara oleh sekutu rezim Suriah, Rusia, menewaskan 56 pejuang dari kelompok oposisi yang didukung Turki di Suriah barat laut pada Senin (26/10/2020), menurut laporan kelompok pemantau perang yang berbasis di Inggris.
Pesawat tempur Rusia juga melukai 100 orang ketika mereka menargetkan kamp pelatihan faksi Faylaq Asy-Syam di daerah Jabal Duwayli di provinsi Idlib, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Pada bulan Maret, gencatan senjata rapuh yang ditengahi antara Moskow dan Ankara membendung serangan militer rezim yang didukung Rusia selama berbulan-bulan yang mematikan di kubu terakhir pejuang Suriah di Idlib yang membuat hampir satu juta orang mengungsi dari rumah mereka.
Front Pembebasan Nasional, kelompok payung yang didukung Ankara, mengatakan kepada AFP bahwa serangan Rusia pada Senin telah menghantam salah satu posisinya dan menyebabkan korban, tetapi tidak memberikan jumlah pasti korban tewas.
Juru bicara NLF Sayf Raad mengecam serangan pesawat Rusia dan pasukan rezim yang terus menerus melanggar kesepakatan Turki-Rusia dalam menargetkan posisi militer, desa dan kota.
Rusia menjadi pendukung utama rezim Asad dan melakukan intervensi militer di Suriah sejak 2015. Setelah serangkaian kemenangan militer yang didukung oleh Rusia, rezim Suriah telah mendapatkan kembali kendali atas sekitar 70 persen negara itu, menurut SOHR.
Perang, yang meletus setelah penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah pada tahun 2011, telah menewaskan lebih dari 380.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi dari rumah mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)