ISTANBUL (Arrahmah.com) – Hamas menggunakan pangkalan rahasia di Turki untuk melakukan perang siber dan operasi kontra-intelijen untuk menargetkan musuh-musuhnya, menurut laporan The Times yang mengklaim telah berbicara dengan beberapa sumber intelijen barat.
The Times melaporkan bahwa pangkalan tersebut berbasis di Istanbul dan didirikan dua tahun lalu terpisah dari kantor resmi Hamas di kota Turki.
“Unit ini diarahkan oleh kepemimpinan militer Hamas di Gaza dan dibuka tanpa sepengetahuan pemerintah Turki,” tulis Anshel Pfeffer dari The Times.
“Mereka yang berkerja di sana, tidak diketahui oleh anggota Hamas lainnya di Turki dan belum memberi tahu pemerintah Presiden Erdogan tentang kehadiran mereka, menurut sumber,” tulis Pfeffer.
Laporan Times mengatakan bahwa pangkalan siber Hamas di Istanbul diarahkan oleh tokoh senior Hamas Samakh Saraj dari Gaza, yang melaporkan secara langsung kepada Yahya Sinwar, pemimpin kelompok saat ini.
“Pangkalan mengoordinasikan operasi dunia maya melawan musuh Hamas di dunia Arab, termasuk saingannya Otoritas Palestina yang berbasis di Gaza, dan kedutaan besar negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang terletak di Timur Tengah dan Eropa. Terakhir, mereka mengawasi pengawasan, dan dalam beberapa kasus interogasi, terhadap mereka yang berada dalam barisan Hamas sendiri yang dicurigai tidak setia,” klaim laporan The Times.
Agustus lalu, sebuah laporan oleh The Telegraph mengonfirmasi bahwa Turki memberikan kewarganegaraan kepada anggota senior Hamas. Telegraph mengatakan telah melihat laporan yang menunjukkan setidaknya satu dari 12 anggota senior Hamas di Turki telah menerima kewarganegaraan Turki dan nomor identitas. (haninmazaya/arrahmah.com)