BIMA (Arrahmah.com) – Pelaku pembunuh anggota polisi Bripka Rokhmad di Mapolsek Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat, Umar Saban Abdurahman, 18 tahun, diperiksa di Markas Polres Bima, pada Sabtu (2/7/2011) siang.
Umar diperiksa terkait pembunuhan yang dilakukannya pada Kamis (30/6) dini hari lalu. Umar terlihat “baik” meski sempat beredar kabar bahwa dia telah lumpuh karena dianiaya polisi. Pemeriksaan berlangsung sangat tertutup. Tidak satu pun petugas di Polres Bima mau memberikan keterangan terkait pemeriksaan ini.
Sementara itu orangtua dan tiga adik serta kakak Umar hingga kini masih mengamankan diri di Mapolres Bima karena khawatir pulang ke rumah.
Sebelumnya, Brigadir Rohkmad, anggota Reskrim Polsek Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat, tewas dibunuh oleh Umar yang merupakan salah seorang santri di Pesantren Khilafiyah Umar bin Khatab, Sanolo, Sila, pada Kamis (30/6).
Saat kejadian korban sedang piket di Mapolsek Bolo. Almarhum sebenarnya tengah piket bersama empat temannya. Tapi, sebelum kejadian ia berada di ruang piket seorang diri. Tiba-tiba pelaku datang dan berpura-pura akan memberikan laporan. Namun tanpa binyak bicara pelaku langsung menusuk perut dan kepala korban hingga tewas di tempat kejadian.
Anggota polisi tersebut sempat melakukan perlawanan hingga didengar tiga anggota polisi lain yang juga sedang piket. Sempat terjadi perkelahian antara pelaku dengan ketiga anggota polisi itu. Bahkan salah seorang anggota polisi nyaris tertusuk.
Hingga kemudian, pelaku dapat dibekuk dan langsung dibawa ke Mapolres Bima untuk dimintai keterangan. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, seperti jaket berlumur darah dan sangkur yang digunakan pelaku untuk membunuh korban.
Kapolres Bima. AKBP Fauza Barito, mengklaim bahwa dari pengakuan pelaku, ia membunuh korban karena diperintah Tuhan dan menganggap semua polisi kafir.
Pascakejadian ini, puluhan polisi bersenjata lengkap dari Polres Bima disiagakan di lokasi. Pasalnya hingga berita ini diturunkan polisi masih memburu dua teman pelaku yang digambarkan memakai jubah dan berjenggot. Polisi mengklaim bahw akeduanya sempat dilihat hilir mudik di sekitar Mapolsek beberapa jam sebelum pembunuhan terjadi. (lptn/arrahmah.com)