PARIS (Arrahmah.com) – Polisi Prancis melakukan serangkaian penggerebekan yang menargetkan jaringan warga muslim setelah pemenggalan kepala guru Samuel Paty di Conflans-Sainte-Honorine beberapa hari lalu.
Hingga kini sudah lima belas orang ditahan, termasuk empat murid yang diduga telah membantu Abdullakh Anzorov (18) yang memenggal Samuel Paty
Polisi Perancis telah melakukan 40 penggerebekan pada Senin (19/10/2020), sebagian besar di sekitar Paris.
Prancis pun bersiap untuk mengusir 231 orang asing dalam daftar pantauan pemerintah atas dugaan keyakinan agama ekstremis, kata sumber persatuan polisi pada Ahad (18/10) sebagaimana dilansir Reuters.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin berjanji “tidak akan ada jeda satu menit pun bagi musuh-musuh Republik”, setelah puluhan ribu orang mengambil bagian dalam aksi unjuk rasa di seluruh negeri pada hari Ahad untuk menghormati Samuel Paty dan membela kebebasan berekspresi.
Darmanin mengatakan pemerintah juga akan memperketat cengkeramannya pada lembaga dan badan amal yang diduga memiliki hubungan dengan jaringan Islam.
Pembunuhan terhadap Samuel Paty dipicu setelah Paty menunjukkan salah satu gambar kontroversial Nabi Muhammad di kelasnya dan menyuruh anak-anak Muslim untuk meninggalkan kelas apabila tidak terima dengan pilihannya. (Hanoum/Arrahmah.com)