HADRUT (Arrahmah.com) – Dua orang tentara Armenia yang menyerah di kota Hadrut dieksekusi tentara Azerbaijan pasca militer Azerbaijan melancarkan serangan di selatan Nagorno-Karabakh.
Dalam video yang diunggah situs Bellingcat.com pada Kamis (15/10/2020), nampak dua pria ditahan oleh beberapa tentara. Salah satu pria sudah lanjut usia dan kesulitan bergerak melintasi tanah yang kasar. Keduanya berpakaian kamuflase dan tidak ada yang bersenjata. Di awal video, pria yang lebih muda melepas helm dan pelindung tubuhnya.
Menurut Bellingcat, video ini awalnya diposting oleh saluran Telegram Azerbaijan bersama dengan deskripsi yang menyatakan bahwa kedua pria yang ditangkap adalah tentara Armenia yang khas dengan pita merah di lengannya.
Tentara khusus Azerbaijan yang berbahasa Rusia dan bersenjata SVD, AK-74M, dan AK-74M serta menggunakan helm model Gentex lalu membawa mereka ke pinggiran sebuah taman yang diperlihatkan pada video lainnya. Kedua tentara Armenia duduk dengan tangan terikat di belakang. Keduanya dibalut dengan bendera Armenia dan Nagorno-Karabakh Republic (NKR). Orang-orang di belakang kamera kemudian berteriak dan sekumpulan tembakan tunggal dan tembakan otomatis terdengar. Seiring dengan itu kedua tentara Armenia tersungkur ke tanah.
Selain eksekusi itu, beredar juga foto eksekusi tentara Armenia yang dipenggal oleh tentara Azerbaijan. Meskipun lokasi dan waktu belum terlalu jelas kapan kejadian terjadi. Namun dipastikan kejadian berlangsung pada pertempuran di Nagorno-Karabakh karena tentara Azerbaijan menggunakan pita biru di rompi mereka. Aksi pemenggalan kepala memang kerap dilakukan oleh tentara Azerbaijan. Kejadian lain pernah terungkap pada perang April 2016 lalu. Prajurit Ezidi (20) dari pasukan Karam Sloyan Armenia menjadi salah satu tentara yang dipenggal. Gambarnya sempat viral di VKontakte, jaringan sosial media populer di kalangan warga Eropa Timur. (Hanoum/Arrahmah.com)