PARIS (Arrahmah.com) – Sophie Petronin (75), seorang relawan kemanusiaan Prancis, dibebaskan pekan ini di Mali, Afrika Barat. Sebelumnya dia selama empat tahun ditahan jihadi Mali di kamp tersembunyi mereka. Dalam penahanan tersebut, dia memutuskan untuk menjadi Muslimah.
Sebagaimana dikutip dari Andolu Agency, Sophie dikabarkan telah tiba di Bandara Villacoublay, barat daya Paris pada Jumat (9/10/2020)
Sophie sebelumnya diculik kelompok bersenjata di wilayah Gao Mali Utara pada Desember 2016. Tujuh bulan kemudian dia muncul dalam sebuah video yang diterbitkan kelompok Al Qaeda di Islam Maghreb (AQIM).
Sebelum penculikannya, sejak 2004 Petronin telah menjalankan Bantuan Asosiasi Amal Swiss di Gao.
Petronin mengatakan, dia bermaksud kembali ke Mali untuk memastikan kelompok kemanusiaan tempat dia bekerja dan yang merawat anak-anak kecil di lokasi melanjutkan misinya.
Dia dibebaskan pada Kamis (8/9) lalu bersama pemimpin oposisi Mali Soumaila Cisse dan dua warga Italia, Pastor Pierluigi Maccalli dan Nicola Chiacchio.
Menurut pers Mali, lebih dari 100 jihadis telah dibebaskan dengan imbalan sandera tersebut. Pembebasannya dilakukan setelah junta militer menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita dan berjanji akan memenangkan perang melawan terorisme di Mali. (Hanoum/Arrahmah.com)