PERANCIS (Arrahmah.com) – Polisi Prancis menggeruduk sebuah sekolah Al Quran dan bahasa Arab menyusul pidato Presiden Macron tentang radikalisme Islam. Usai mendatangi Institut Apprendre et Comprendre di Bobigny ini, polisi kemudian menutupnya dengan alasan melanggar prinsip-prinsip republik.
Dalam kedatangannya, menurut beberapa saksi, polisi Nampak melemparkan Al Quran serta meneror wanita dan anak-anak. Dua puluh anak usia sekolah dasar menjadi saksi hidup di tempat kejadian. Beberapa dari mereka berusia 3-4 tahun.
“Beberapa orang tua diketahui terkait dengan Islam radikal dan beberapa anak juga pengawas berasal dari sekolah Aulnay-sous-Bois yang telah ditutup Januari lalu,” ujar sumber polisi yang menjelaskan kenapa sekolah itu ditutup, sebagaimana dikutip dari CNews pada Kamis (8/10/2020).
Selain itu, kondisi sanitasi yang menyedihkan, masalah keselamatan kebakaran yang tidak aman dan tidak ada tempat bermain menjadi alasan lain polisi.
Alasan yang cukup sering digunakan oleh pihak berwenang untuk menutup apa yang disebut sekolah “paralel” ini.
Menurut informasi dari situs Actu.fr, secara resmi, sekolah ini merupakan tempat perempuan dan anak-anak belajar Al Quran. (hanoum/arrahmah.com)