LOS ANGELES (Arrahmah.com) – Keputusan pemerintah Obama untuk berdialog dengan Ikhwanul Muslimin Mesir harus dibatalkan, ujar salah satu kelompok Yahudi Amerika, pada Kamis (30/6/2011).
Simon Wiesenthal Center mengutip kebencian IM terhadap Yahudi dan Israel. Badan ini mendesak Presiden Barack Obama dan pemerintahannya untuk menghentikan keterlibatan apapun dengan kelompok Islam tersebut.
“Pemandangan politik di Mesir mungkin telah berubah sejak akhir rezim Mubarak,” kata Rabi Marvin Hier, pendiri kelompok hak asasi manusia Yahudi itu.
“Tapi kebencian Ikhwan terhadap Yahudi dan Israel tidak berubah sama sekali. Saya berharap ini bukan pertanda bahwa Amerika Serikat akan mulai berbicara juga dengan Hamas,” lanjutnya.
Menlu AS, Hillary Clinton, mengatakan sebelumnya bahwa Washington telah melakukan “kontak terbatas” dengan Ikhwanul Muslimin yang telah dinilai menunjukkan perubahan lanskap politik di Mesir setelah pemberontakan rakyat mengakhiri 30 tahun pemerintahan Mubarak.
IM menyambut langkah AS dan mengatakan secara terang-terangan kepada AFP bahwa pihaknya terbuka untuk melakukan kontak dengan Amerika Serikat selama nilai-nilainya ‘dihormati’.
Tapi Hier mengatakan Amerika Serikat tidak perlu berbicara dengan organisasi yang dapat menjadi pemasok terkemuka dalam dunia anti-Semitisme dan kebencian terhadap orang Yahudi.
“Melegitimasi Ikhwanul Muslimin adalah langkah yang keliru karena Anda akan membiarkan orang membenci orang Yahudi, dan mereka (IM) masih duduk dan berdialog dengan para pemimpin dunia,” lanjut sang rabi. (althaf/arrahmah.com)