KUWAIT (Arrahmah.com) – Pemimpin Kuwait Emir Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah meninggal pada usia 91, sebagaimana dilaporkan kantor berita nasional Kuwait Kuna pada hari Selasa (30/9/2020).
“Dengan kesedihan dan kepiluan yang luar biasa, kami berduka karena warga Kuwait, bangsa Arab dan negara Islam, dan orang yang paling bersahabat di dunia, wafatnya Yang Mulia Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, Emir Negara Kuwait. Kami milik Allah dan kepada Allah kami akan kembali,” lapor Kuna, seperti dikutip dari The New Arab, Rabu (30/9/2020).
Sebelum pengumuman kematiannya, Kuwait menghentikan semua program reguler dan menyiarkan ayat-ayat Alquran, dalam sebuah tindakan langka yang menandakan pengumuman kematian penting yang akan datang.
Emir secara luas dianggap sebagai arsitek kebijakan luar negeri Kuwait modern, yang baru-baru ini dipuji di dunia Arab dengan sikap anti-normalisasi dan netralitas negara pada banyak masalah regional yang memecah belah.
Pada 23 Juli, emir – yang telah memerintah negara Teluk itu sejak 2006 – melakukan perjalanan ke AS untuk pengobatan.
Sebelum keberangkatannya, Al-Sabah memberi wewenang kepada saudara tirinya Putra Mahkota Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah untuk menggunakan sebagian dari kekuasaan konstitusionalnya.
Putra mahkota diperkirakan akan mengambil posisi Emir Kuwait.
(ameera/arrahmah.com)