(Arrahmah.com) – Yang paling membuat hidup menderita adalah kesepian. Ada sebuah penelitian tentang nasi yang diberikan kata-kata.Yang satu itu dipuji, yang kedua dicaci, dan yang ketiga nasi itu tidak disapa sama sekali.
Ternyata yang paling cepat busuk adalah yang tidak disapa. Yang dicaci itu busuk juga. Tapi yang paling baunya adalah yang tidak disapa. Mengapa? Karena sebetulnya dimarah itu pun merupakan tanda perhatian.Tapi tidak disapa, tidak dimarah benar-benar tidak dianggap.
Nah, ada manusia juga yang begitu. Yang tidak disapa, tidak dimarah merasa sangat kesepian, dan ini merusak sekali dirinya. Tetapi bagi orang yang beriman, sebetulnya kita tidak akan pernah merasa sendiri. Dimana pun dan kapan pun. Mengapa? Karena sesungguhnya Allah yang menciptakan kita, benar-benar tidak lepas mengurus dan mengawasi diri kita.
“Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Hadid 57: 4)
Jadi sebetulnya dimana pun kita berada, kita tidak pernah sama sekali sendirian. Pasti ada Allah. Allah bersama kita bukan seperti bersama begini, karena kita bersama ini ada jarak. Sedangkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak menyerupai dan diserupai apapun.
Makanya kedekatan seseorang dengan Allah bukan jarak. Tapi kedekatan dengan Allah itu nanti terasa dari keyakinan di hati. Orang yang mengenal Allah dengan baik tidak pernah kesepian. Di rumah sendiri pasti ada Allah. Sibuk saja nikmat dalam bermunajat ibadah.
Kesimpulan. Kita tidak pernah sendiri, sampai kapan pun, dimana pun.
“Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.”
(Q.S Al Hadid 57: 4)
Sumber: Buku Ikhtiar Mencari Ridha Allah jilid 2/KH Abdullah Gymnastiar
(*/arrahmah.com)