BAKU (Arrahmah.com) – Penduduk sebuah desa di Azerbaijan barat yang sering diserang oleh Armenia telah mengungkapkan kebrutalan Armenia dan meminta bantuan internasional untuk mengakhiri penderitaan mereka.
Israil Haciyev, yang tinggal di desa Kapanli di kota Tartar mengatakan bahwa mereka sering ditembaki oleh militer Armenia dengan peluru tajam.
“Wanita, orang tua, dan anak-anak semua meninggalkan rumah mereka,” katanya kepada koresponden Anadolu Agency pada Ahad (27/9/2020).
“Biarlah seluruh dunia mendengar suara kita … siksaan seperti itu tidak dapat ditolerir,” ujar Ibrahim Zamin, warga setempat lainnya.
“Apa yang akan dilakukan masyarakat dunia setelah mengetahui penderitaan kita?” imbuhnya.
Bentrokan kembali meletus di perbatasan Azerbaijan dan Armenia pada Ahad (27/9), setelah pasukan Armenia menyerang pemukiman penduduk dan pos militer Azerbaijan di Nagorno Karabakh atau Karabakh Atas.
Hubungan kedua negara bekas Uni Soviet tersebut mulai panas sejak tahun 1991, ketika Armenia menduduki wilayah Nagorno Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.
Empat resolusi Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB, serta banyak organisasi internasional telah menyerukan penarikan pasukan pendudukan Armenia di Nagorno Karabakh atau Karabakh Atas dan tujuh wilayah Azerbaijan lainnya yang diduduki.
Beberapa negara seperti AS, Perancis, Rusia, dan bahkan NATO telah mendesak penghentian bentrokan di wilayah pendudukan. (rafa/arrahmah.com)