WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat mendesak Armenia dan Azerbaijan untuk mengakhiri bentrokan mematikan yang meletus pada Ahad (27/9/2020) di wilayah Nagrony Karabakh, ujar Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
“Amerika Serikat mengutuk keras peningkatan kekerasan ini. Wakil Sekretaris Biegun memanggil Menteri Luar Negeri Azerbaijan, Jeyhun Bayramov, dan Menteri Luar Negeri Armenia, Zohrab Mnatsakanyan, untuk mendesak kedua belah pihak untuk segera menghentikan permusuhan, untuk menggunakan hubungan komunikasi langsung yang ada di antara mereka untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, dan untuk menghindari retorika dan tindakan yang semakin meningkatkan ketegangan di lapangan,” bunyi pernyataan itu, seperti dilansir AFP.
“Amerika Serikat percaya bahwa partisipasi dalam kekerasan yang meningkat oleh pihak luar akan sangat tidak membantu dan hanya memperburuk ketegangan regional. Kami mendesak pihak-pihak untuk bekerja sama dengan Minsk Group Co-Chairs untuk kembali ke negosiasi substantif secepat mungkin. Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk membantu pihak-pihak mencapai penyelesaian konflik yang damai dan berkelanjutan,” klaim pernyataan itu.
Dua pihak yang bertikai, Armenia dan Azerbaijan, saling menuduh memulai bentrokan hari Ahad, yang merenggut sedikitnya 23 nyawa dan mengancam akan menarik kekuatan regional Rusia dan Turki.
Bentrokan terburuk sejak 2016 telah meningkatkan momok perang baru dalam sengketa teritorial selama puluhan tahun atas Nagorny Karabakh.
Enam belas pejuang separatis Armenia tewas dan lebih dari 100 terluka dalam pertempuran.
Kedua belah pihak juga melaporkan korban sipil.
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Prancis, Jerman, Italia, dan Uni Eropa juga mendesak gencatan senjata segera. (haninmazaya/arrahmah.com)