BEIRUT (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Libanon yang ditunjuk, Mustafa Adib, mengumumkan pada Sabtu (26/9/2020), pengunduran dirinya dari jabatannya.
Adib berkata, dalam pidato yang disiarkan televisi dari Istana Baabda setelah bertemu dengan Presiden Lebanon Michel Aoun, “Dengan upaya mencapai tahap akhir, menjadi jelas bagi saya bahwa konsensus tidak lagi ada, dan karena kepedulian saya terhadap persatuan nasional, Saya mengundurkan diri dari melanjutkan tugas membentuk pemerintahan.”
Adib menjelaskan, “Segera setelah saya melanjutkan konsultasi parlemen untuk membentuk pemerintahan, beberapa blok politik mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyebutkan siapa pun dan memberi tahu semua orang bahwa saya tidak mengusulkan nama yang dapat menimbulkan provokasi kepada partai mana pun,” seperti dilansir AMN (26/9).
Dia menekankan bahwa “Inisiatif Macron harus terus berlanjut karena itu mengungkapkan niat tulus Prancis untuk mendukung Libanon.”
Kementerian Luar Negeri Prancis meminta kekuatan politik di Libanon untuk segera membentuk pemerintahan baru yang dipimpin oleh Mustafa Adib, dengan catatan bahwa Libanon sedang mengalami “krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Libanon awal September, dan mengumumkan bahwa para pemimpin kekuatan politik di Libanon telah berjanji untuk membentuk pemerintahan baru sebelum 15 September. (haninmazaya/arrahmah.com)