NEW DELHI (Arrahmah.com) – Bilkis (82), salah satu demonstran yang berada di garis depan Shaheen Bagh, Delhi, disebutkan namanya oleh Majalah TIME dalam daftar 100 orang paling berpengaruh tahun 2020. Kala itu, nenek muslim ini menjadi simbol perlawanan warga India yang tidak setuju dengan Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan (CAA).
Kehadirannya di Kawasan Shaheen Bagh menginspirasi warga untuk melakukan demonstrasi berbulan-bulan lamanya di berbagai kota di India.
Para pengunjuk rasa berkemah di sepanjang jalan selama berbulan-bulan menuntut pemerintah India untuk merevisi CAA yang kontroversial.
Seperti dilansir oleh TIME, Rabu (23/9/2020), Bilkis menjadi ikon perlawanan karena keteguhannya menentang CAA di dalam tenda berbulan-bulan.
Dia sama sekali tidak memperdulikan puncak musim dingin yang terjadi di Delhi dan ancaman penembakan dari para pendukung CAA.
“Mereka menyebut kami pengkhianat. Ketika kita mendorong orang Inggris keluar negeri, siapakah Narendra Modi dan Amit Shah? Kami tidak akan bergerak sedikit pun bahkan jika seseorang menembaki kami,” tegas Bilkis.
Tekad kuat Bilkis kemudian menginspirasi ribuan siswa dan mahasiswa di seluruh negeri untuk melakukan protes anti-CAA selama berbulan-bulan.
Bilkis bergabung dengan ratusan wanita lain di tenda sejak bulan Desember 2019 hingga Maret 2020. Mereka melakukan unjuk rasa tanpa kekerasan dan hanya bermodal senyuman serta ketahanan berada di dalam tenda.
TIME mengomentari bahwa dengan adanya Bilkis telah membuktikan bahwa protes tidak perlu kekerasan dan tidak selalu dipimpin oleh pemuda.
“Bilkis memberikan harapan dan kekuatan kepada para aktivis dan aktivis mahasiswa. Dia menginspirasi protes damai di seluruh negeri,”bunyi kutipan TIME.
Bilkis mengatakan dia melakukannya untuk generasi masa depan dan akan terus melakukannya sampai nafas terakhirnya.
“Saya akan duduk di sini sampai anak-anak negara ini, dan dunia, menghirup udara keadilan dan kesetaraan,” janji perlawanan nenek berusia 82 tahun ini. (Hanoum/Arrahmah.com)