KABUL (Arrahmah.com) – Petinggi Mujahidin mengeluarkan statemen resmi mengenai operasi syahid yang dilancarkan oleh Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) di sebuah hotel mewah di pinggiran kota Kabul, Hotel Intercontinental pada Selasa (28/6/2011) lalu.
Dalam operasi sukses tersebut sejumlah petinggi dan penasehat militer dari kalangan tentara salibis serta puluhan petinggi militer rezim boneka telah tewas.
Operasi yang sangat terencana dan dilancarkan pada malam hari sekitar pukul 22.00 waktu setempat, dilakukan oleh 8 Mujahid pemberani IIA, yaitu Omar, penduduk provinsi Kunar, Karimullah dari provinsi Zabul, anas dari provinsi Logar, Qari Roohullah dari Wardag, Qaru Fakhrudin dan Musal Rahmanullah dari provinsi Khost, Qari Sadiq dari provinsi Kunduz dan Ahmad dari provinsi Paktia yang setelah membersihkan seluruh hambatan keamanan, mengambil posisi di dalam gedung dan melepaskan tembakan pada target yang tepat.
Rangkaian operasi berjalan seperti ini :
Seorang pencari kesyahidan, Muhammad Omar, dalam telepon selulernya selama melakukan operasi mengatakan : Seorang Mujahid melancarkan serangan martir di pintu gerbang timur hotel dan membersihnya jalan untuk Mujahid lainnya memasuki hotel yang menutup semua pintu masuk di belakang mereka, mencari semua kamar di mana para penasehat militer AS-NATO tinggal dan antek mereka, mereka ditembak ditempat di setiap kamar saat mereka ditemukan. Lebih dari 50 penasehat militer AS-NATO dan antek dari rezim bonkea tewas dan puluhan lainnya terluka, semua ini dilakukan dalam keadaan gelap karena fasilitas listrik diputus, hanya melalui bantuan obor hingga Rabu pagi menjelang sekitar pukul 4.00 waktu setempat.
Pasukan musuh mulai menembaki jendela-jendela hotel dari jarak jauh dan sekitar pukul 3.00, helikopter milik tentara salibis mendekati lokasi kejadian dan menyemprotkan sejenis bahan peledak yang mengatur lantai atas hotel agar terbakar.
Sementara itu, kelompok Mujahidin mendekati gerbang dan melancarkan tembakan mematikan, mulai menargetkan tentara musuh dari gerbang dan jendela hotel dan membunuh atau melukai puluhan lainnya sampai pagi hari skeitar pukul 8.00.
Zabiullah Mujahid, juru bicara IIA, dalam percakapan telepon mengatakan operasi yang berlangsung selama 12 jam dipimpin oleh Muhammad Omar dan mengalami kesuksesan dengan lebih dari 90 petinggi dan penasehat militer penjajah AS-NATO tewas dan sejumlah petinggi rezim boneka juga tewas dan beberapa lainnya mengalami luka.
Mujahid menambahkan bahwa pihak Mujahidin memberikan rincian ke media-media sekuler, namun mereka mengaku berada di bawah tekanan dari otoritas yang lebih tinggi dan tidak mampu mempublikasikan rincian lengkap mengenai operasi ini.
Tujuan utama dari operasi adalah :
1. Untuk mengganggu jalannya pertemuan penting antara pejabat AS, penasehat militer asing dan para gubernur dari 7 provinsi mengenai penyerahan tanggung jawab keamanan ke tangan Afghanistan setelah AS akan menarik pasukannya.
2. Secara umum seluruh agen mata-mata AS-NATO, intelijen dan lainnya yang melaksanakan kegiatan mata-mata terhadap Mujahidin menginap di hotel yang sama yang menjadi target utama operasi, yang dianggap sebagai salah satu operasi paling sukses selama “operasi Badar” dilancarkan.
(haninmazaya/arrahmah.com)