JAKARTA (Arrahmah.com) – Setidaknya 14,4% dari total populasi orang dewasa di Indonesia menderita kecanduan internet akibat pandemi corona, ungkap sebuah studi akademis.
Menurut artikel karya tim dari Universitas Indonesia dan Universitas Atma Jaya, yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychiatry , rata-rata waktu online yang digunakan oleh orang-orang dewasa juga meningkat 52% dari waktu yang biasa dihabiskan sebelum pandemi melanda.
Angka tersebut merupakan hasil survey dari 4.734 orang dewasa dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.
Dalam siaran persnya pada Kamis (17/9/2020), Kristiana Siste, seorang psikiater yang terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa situasi ini memprihatinkan, sebab penggunaan internet yang berlebihan dapat meningkatkan kecemasan dan depresi, serta merangsang perilaku kompulsif, yang pada gilirannya dapat memperburuk kecanduan internet.
Pemerintah Indonesia telah memberlakukan social distancing sejak pandemi mulai melanda pada bulan Maret, dan menerapkan sekolah online bagi para siswa.
Kristiana menyebutkan salah satu faktor prediktif yang menyebabkan kecanduan internet di tengah pandemi adalah dorongan masyarakat yang berusaha untuk menggali informasi mengenai Covid-19.
Kristiana juga menuturkan bahwa stres psikologi yang muncul akibat rasa takut tertular juga menyebabkan orang menjadikan internet sebagai sarana untuk menghilangkan stres tersebut.
Dalam studi tersebut juga dipaparkan bahwa orang yang kecanduan internet akan mengalami penurunan kualitas tidur.
“Mereka yang kecanduan internet biasanya sulit tidur. Kualitas tidur yang buruk berpotensi menimbulkan masalah psikologis dan penurunan daya tahan tubuh,” ujar Kristiana.
Dia juga menambahkan bahwa studi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kondisi psikologis mereka di tengah pandemi. (rafa/arrahmah.com)