ANKARA (Arrahmah.com) – Pejabat Turki dan Rusia akan bertemu di Ankara minggu ini untuk putaran baru pembicaraan tentang perkembangan di Suriah dan Libya, di mana kedua negara mendukung pihak yang berlawanan, kata Kementerian Luar Negeri Turki pada Senin (14/9/2020).
“Konsultasi antara delegasi antar-lembaga Turki dan Rusia di Libya dan Suriah akan berlanjut pada tingkat teknis pada 15-16 September 2020 di Ankara,” kata kementerian itu.
Ankara dan Moskow adalah perantara kekuatan utama dalam perang Libya dan telah mengadakan pembicaraan tentang gencatan senjata dan penyelesaian politik. Rusia mendukung pasukan Khalifa Haftar yang berbasis di timur, sementara Turki telah membantu Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui secara internasional dan mengusir serangan Haftar, lansir MEMO (14/9).
Bulan lalu, GNA mengumumkan gencatan senjata di Libya dan menyerukan pencabutan blokade terhadap fasilitas minyak. Aguila Saleh, pemimpin parlemen saingan di timur, juga menyerukan gencatan senjata. Namun Haftar, yang juga didukung oleh Mesir dan Uni Emirat Arab, menampik langkah tersebut.
Ankara dan Moskow juga mendukung pihak yang berlawanan di Suriah. Rusia, bersama dengan Iran, mendukung pasukan rezim Bashar Asad dan Turki mendukung pejuang oposisi yang ingin menggulingkannya. (haninmazaya/arrahmah.com)