Perancis (Arrahmah.com) – Al Qaeda mengancam keputusan majalah Prancis, Charlie Hebdo yang kembali memuat ulang kartun Nabi Muhammad pekan lalu.
Al Qaeda dalam majalah terbaru mereka, One Ummah, mengancam akan melakukan tindakan serupa seperti penyerangan yang menimpa majalah tersebut pada 2015.
Sebanyak 12 orang tewas tewas karena serangan tersebut. Para penembak saat ini tengah menjalani pengadilan yang digelar pekan lalu.
Seperi dikutip dari Daily Mail (11/9/2020), Al Qaeda menyebutkan bahwa Charlie Hebdo salah apabila menganggap kejadian yang terjadi pada 2015 hanya satu kali saja.
Mereka juga mengirimkan ancaman yang sama kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron, seperti yang mereka kirimkan pada pendahulunya, Francois Hollande yang menjadi presiden pada penyerangan 2015.
Macron sendiri mendukung publikasi kartun Nabi Muhammad sebagai dukungannya kepada kebebasan berekspresi yang selalu menjadi landasan negara Prancis.
Sementara itu, Direktur Charlie Hebdo Laurent Sourisseau sempat mengutarakan dirinya tak menyesal menerbitkan kartun tersebut.
“Yang saya sesali adalah sedikit orang yang berjuang untuk mengontrol kebebasan,” ujar pria yang terluka dalam penyerangan itu di pengadilan.
“Jika kami tak mewujudkan kebebasan, kami hidup seperti budak dan telah mencapai ideologi yang telah mati,” tambahnya.
Selain dari ancaman Al Qaeda, upaya Charlie Hebdo tersebut juga mendapat tentangan dari sejumlah negara seperti Iran, Pakistan dan Tuki. (hanoum/arrahmah.com)