BAKU (Arrahmah.com) – Beberapa saluran Telegram melaporkan bahwa sekitar 500 pasukan yang didukung Turki yang sebelumnya ditempatkan di Suriah, yaitu pejuang yang tergabung dalam Divisi Sultan Murad, Tentara Pembebasan Suriah dan Hamzat, telah dikerahkan ke Azerbaijan.
Sumber Nezavisimaya Gazeta mencatat bahwa informasi ini menunggu konfirmasi, namun kemungkinan besar asli. Baku mengadakan protes beberapa hari sebelumnya, menyerukan Turki “untuk menyelamatkan Azerbaijan dari Armenia dan Rusia.”
Mereka meminta pemerintah untuk menempatkan pangkalan militer Turki di wilayah Azerbaijan dan membalas dendam atas bentrokan bulan Juli di perbatasan Armenia-Azerbaijan.
Televisi Turki menayangkan cuplikan dari demonstrasi tersebut, yang kemudian diambil oleh beberapa media Rusia.
Tidak ada tanggapan resmi dari Moskow mengenai masalah ini, dan tidak jelas apakah Baku telah mengizinkan protes ini terjadi.
Igor Dimitriev, seorang ahli di wilayah tersebut, mengatakan di saluran Telegramnya bahwa “Turki secara de facto telah membangun pangkalan militer. di Azerbaijan”.
“Ada rumor yang beredar yang mengklaim bahwa setelah latihan [latihan Azerbaijan-Turki skala besar yang diadakan pada Juli-Agustus 2020], Turki meninggalkan beberapa pasukannya di Azerbaijan, termasuk jet-jet tempur F-16 dengan personel di samping satu unit drone Turki,” ujarnya seperti dilansir AMN (2/9/2020).
Telman Abilov, yang mengepalai organisasi “Pengacara Militer” Azerbaijan berpendapat bahwa peningkatan ketegangan di perbatasan dengan Armenia mungkin terkait dengan pengiriman gas.
“Eskalasi itu terjadi tepat setelah Turki mengurangi minimal pembelian gas Rusia. Di saat yang sama, Ankara melakukan diversifikasi sumber energinya, yakni dengan membeli gas Azeri.” (haninmazaya/arrahmah.com)