SANA’A (Arrahmah.com) – Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, akan memunculkan diri di hadapan publik melalui media elektronik selaam 48 jam, sekretarisnya menyatakan pada Minggu (26/6/2011).
“Presiden akan muncul selama 48 jam meskipun kami sendiri khawatir bahwa luka bakar di wajahnya akan menjadi kendala mengingat penampilannya tidak akan sesuai yang diharapkan oleh media,” kata Ahmed al Sufi dalam sebuah pernyataan.
Saleh terpaksa meninggalkan Yaman untuk perawatan di rumah sakit Saudi setelah serangan di istananya awal bulan ini.
Wakil Menteri Informasi Yaman pada hari Minggu (26/6) menyatakan tak perlu ada transfer kekuasaan di Yaman selama Saleh tetap dirawat di rumah sakit di Arab Saudi.
“Kondisi yang kita hadapi tidak memungkinkan kami untuk membahas transfer kekuasaan saat presiden masih dirawat di Riyadh,” ungkap Abdo al-Janadi kepada AFP.
Selama ketidakhadiran Saleh, wapres Abdrabuh Mansur Hadi tertekan di bawah oposisi parlemen dan Barat untuk mengambil alih kekuasaan dari Saleh, sementara para demonstran tetap meminta dibentuknya sebuah dewan yang berkuasa sementara.
“Kesehatan Presiden sudah membaik. Ia sudah mulai pulih, tapi rumah sakit belum memutuskan apapun untuknya,” kata Janadi.
Hadi menyatakan bahwa ia sedang bekerja keras untuk menormalkan situasi di Yaman dan berusaha mengumpulkan semua pihak di Yaman untuk melakukan dialog. (althaf/arrahmah.com)