BEIJING (Arrahmah.com) – Cina telah menembakkan rentetan rudal jarak menengah melintasi jarak yang cukup jauh ke Laut Cina Selatan, langkah terbaru Beijing untuk menunjukkan dominasi strategis dan kedaulatannya atas perairan yang disengketakan itu.
Peluncuran rudal pada Rabu (26/8/2020) itu menandai serangkaian latihan militer yang telah dilakukan Cina bulan ini pada saat meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat atas klaim teritorialnya di Laut Cina Selatan.
Peluncuran rudal itu juga merupakan bagian dari upayanya untuk menekan Taiwan, negara demokrasi pulau yang memiliki pemerintahan sendiri yang dikkalim Beijing sebagai miliknya.
Kolonel Senior Wu Qian, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Cina, tidak menyebutkan rudal tersebut pada hari Kamis tetapi mengkonfirmasi bahwa Cina telah melakukan latihan yang telah direncanakan sejak lama di atas area yang membentang dari Qingdao di timur laut Cina hingga pulau-pulau yang disengketakan di Selatan.
“Latihan di atas tidak ditujukan ke negara mana pun,” kata Kolonel Wu pada briefing yang dijadwalkan secara rutin di Beijing, sebagaimana dilansir The New York Times, Kamis (27/8/2020).
Pasukan Amerika di wilayah itu mendeteksi peluncuran empat rudal dari daratan ke daerah itu, kata seorang pejabat pertahanan Amerika.
Pentagon sekarang sedang menyelidiki jenis rudal-rudal tersebut. Di antara rudal jarak menengah di gudang senjata Cina yang sedang dikembangkan adalah DF-26 dan DF-21, yang dapat menyerang target bergerak di laut.
Cina sebelumnya memang mengumumkan melakukan latihan militer di Laut Bohai sejak 24 Agustus hingga seminggu ke depan. China me-warning semua kapal agar menjauh dengan radius 9,26 kilometer.
Namun pada Rabu (26/8), Kementerian Pertahanan mengumumkan bahwa pesawat mata-mata AS telah masuk ke kawasan itu. Cina menyebut itu provokasi, yang bisa mengakibatkan kesalahan penilaian atau kecelakaan.