(Arrahmah.com) – Akhir Zaman begitu semakin dekat dengan kehidupan kita. Begitu banyak tanda-tanda kiamat kecil sudah bermunculan. semoga Allah melindungi kita dari fitnah akhir zaman.
Berikut Film Dokumenter Akhir Zaman, “FITNAH TERBESAR DAJJAL” lanjutan serial Dokumenter Akhir Zaman, selamat menonton, semoga bermanfaat.
Assalamu’alaikum sobat semua.
Kiamat itu pasti terjadi!
Namun sebelum tiba kejadiannya, Allah telah menetapkan beberapa kejadian dahsyat yang menjadi Tanda Besar hari Kiamat.
Sebelumnya kita sudah mengupas tentang tanda besar Kiamat yang pertama dan kedua, yaitu; peristiwa Dukhan dan kemarau panjang selama 3 tahun.
Dan sekarang kita akan membahas peristiwa besar berikutnya, namun sebelum kita lanjut harus kita ingat kembali, akan perbedaan tanda kiamat kecil dan tanda kiamat besar.
Tanda kiamat kecil, sifatnya hanya terjadi atau menimpa pada satu wilayah atau negeri saja. Sedang tanda kiamat besar, maka seluruh wilayah dan umat manusia akan melihat dan merasakannya.
Mari kita lanjutkan kembali.
Setelah selesai tanda besar Dukhan yang langsung disusul kemarau panjang, maka akan langsung keluar fitnah terbesar di muka bumi, yang tentangnya semua Nabi dan Rasul telah memperingatkan kepada umatnya masing-masing.
“Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal.” (HR. Thabrani 1672)
Yaitu Dajjal.
Yang mengaku sebagai tuhan dan memiliki kemampuan hebat tiada tara.
Lantas siapakah Dajjal?
Secara bahasa Dajjal berasal dari kata Dajala yang berarti mencampur. Kata dajala digunakan untuk mengartikan hal-hal yang secara sengaja dibuat membingungkan dan menjadi kabur dan tidak jelas, sebagaimana sosok Dajjal sendiri yang mengatakan banyak kebohongan dan menipu banyak umat manusia.
Dajjal keberadaannya sudah diperingatkan sejak zaman nabi Nuh As. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam juga menyebut bentuknya sebagai orang yang buta sebalah matanya. Ia awalnya mengikrarkan diri sebagai nabi, lalu mengikrarkan diri sebagai Tuhan.
Keluarnya Dajjal merupakan di antara tanda datangnya kiamat. Fitnah (cobaan) yang ditimbulkan oleh Dajjal adalah seberat-beratnya ujian yang akan dihadapi manusia.
Bisa kita bayangkan di masa manusia digoncangkan dengan Dukhan yang mengerikan disusul langsung kemarau panjang 3 tahun yang ganas mencekam dan penuh huru-hara dimana-mana, disaat itulah Dajjal muncul dengan membawa segala yang dibutuhkan manusia untuk hidup.
Air, makanan, kenikmatan, kesenangan sehingga tentulah manusia yang telah bertahun-tahun berada dalam kemarau panjang bisa sangat terkena fitnahnya Dajjal, selain dia juga punya kemampuan hebat seumpama malaikat.
Dalam sebuah hadits shahih disebutkan,
“Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Dalam hadits yang lain Nabi bersabda,
“Aku akan menceritakannya kepada kalian dan tidak ada seorang Nabi pun melainkan telah menceritakan tentang Dajjal kepada kaumnya. Sungguh Nabi Nuh ‘alaihis salam telah mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku katakan kepada kalian tentangnya yang tidak pernah dikatakan oleh seorang Nabi pun kepada kaumnya, yaitu Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Allah sama sekali tidaklah buta“. (HR. Bukhari no. 3337 dan Muslim no. 169)
Dajjal akan muncul dari arah timur dari negeri Persia, disebut Khurasan.
“Dajjal itu keluar dari bumi sebelah timur yang disebut Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh kaum yang wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit” (HR. Tirmidzi no. 2337 dan Ibnu Majah no. 4072)
Dia akan keluar dari Yahudiyah Ashbahan, sebuah daerah di Iran, dan 70.000 orang Yahudi dengan mengenakan jubah khusus akan menjadi pengikutnya.
“Dajjal akan keluar dari Yahudiyah Ashbahan dan 70.000 orang Yahudi yang memakai mahkota akan jadi pengikutnya.” (HR. Ahmad 3: 224)
Namun kemunculan Dajjal baru terlihat jelas ketika ia sampai di suatu tempat antara Irak dan Syam.
“Dajjal itu keluar di antara Syam dan Irak. Dia lantas merusak kanan dan kiri. Wahai para hamba Allah, tetap teguhlah”. (HR. Muslim no. 2937)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah menyebutkan tentang ciri-ciri dan sifat Dajjal :
Bahwa Dajjal itu laki-laki pendek, kulitnya kemerah-merahan, berambut keriting, jidatnya lebar, dadanya bidang, mata kanannya buta tertutup kulit tidak menonjol atau cekung, sedang mata yang satunya lagi seperti tertutup selaput putih dan berkilau, kakinya bengkok, tidak memiliki keturunan atau anak, diantara kedua matanya tertulis ‘Kaf Fa Ra’ (KAFIR) yang hanya bisa dilihat dan dibaca oleh orang mukmin baik yang bisa menulis atau tidak.
“Ketika aku tidur, aku bermimpi thawaf di ka’bah, tak tahunya ada seseorang yang rambutnya lurus, kepalanya meneteskan atau mengalirkan air. Maka saya bertanya, ‘Siapakah ini? ‘ Mereka mengatakan, ‘Ini Isa bin Maryam’. Kemudian aku menoleh, tak tahunya ada seseorang yang berbadan besar, warnanya kemerah-merahan, rambutnya keriting, matanya buta sebelah kanan, seolah-olah matanya anggur yang menjorok. Mereka menjelaskan, ‘Sedang ini adalah Dajjal. Manusia yang paling mirip dengannya adalah Ibnu Qaththan, laki-laki dari bani Khuza’ah.’” (HR. Bukhari no. 7128 dan Muslim no. 171)
“Sungguh, aku telah menceritakan perihal Dajjal kepada kalian, hingga aku kawatir kalian tidak lagi mampu memahaminya. Sesungguhnya Al Masih Dajjal adalah seorang laki-laki yang pendek, berkaki bengkok, berambut keriting, buta sebelah dan matanya tidak terlalu menonjol dan tidak pula terlalu tenggelam. Jika kalian merasa bingung, maka ketahuilah bahwa Rabb kalian tidak bermata juling.” (HR. Abu Daud no. 4320)
“(Dajjal) buta sebelah, putih dan berkilau, seolah kepalanya adalah (kepala) ular, dan (dia) adalah orang yang paling mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Jika dia itu celaka dan sesat, maka ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidaklah buta sebelah.” (HR. Ahmad 1/240)
“Sesungguhnya aku adalah penutup dari seribu Nabi yang telah diutus, dan tidaklah ada seorang Nabi yang diutus kecuali telah memperingatkan kepada umatnya tentang Dajjal, dan sungguh aku telah diberi penjelasan berkenaan dengannya yang tidak diberikan kepada seorang pun. Sesungguhnya ia adalah seorang yang bermata juling, sedang Rabb kalian bukanlah bermata juling. Mata kanannya melotot -tidak bisa dipungkiri- seakan-akan dahak yang menempel pada tembok yang dicat, sedang mata kirinya seperti bintang yang terang. Dan aku juga diberi penjelasan tentang semua ucapan, dan gambaran surga yang berwarna hijau yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Serta gambaran neraka yang berwarna hitam berasap.” (HR. Ahmad 3/79)
“Di antara kedua matanya tertulis KAFIR yang bisa dibaca oleh orang yang membenci perbuatannya atau bisa dibaca oleh setiap orang mu`min.” (HR. Muslim no. 169)
“Dajjal itu mandul.” (HR. Muslim no. 2927)
Dajjal muncul dengan membawa sederet fitnah besar, kemampuannya bisa menguapkan iman dari seorang manusia.
Kemampuan Dajjal
Diantara kemampuannya yang disebutkan dalam hadits bahwa,
1. Dajjal bisa bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat sekali.
Dalam hadits shahih disebutkan bahwa seluruh negeri yang ada di muka bumi akan dimasuki dajjal, kecuali kota Mekah dan Madinah. Semua gerbang menuju kota tersebut dijaga oleh para malaikat.
Ketika dia tidak bisa memasuki kota Mekah dan Madinah, maka dajjal akan tinggal di sebuah daerah bergaram di sekitar Madinah. Dan tahukah anda di titik daerah bergaram itu adalah sebuah bukit, dan kerajaan Saudi saat ini telah membangun sebuah istana megah yang dinamai Istana Taibah diatas puncak bukit itu.
“Seperti hujan yang diakhiri angin.” (HR. Muslim no. 2937)
Dengan kecepatannya itu Dajjal akan mengitari dan mendatangi negeri dan kota-kota seluruh muka bumi kecuali Makkah dan Madinah.
“Tidak ada suatu negeri pun yang tidak akan dimasuki Dajjal kecuali Makkah dan Madinah, karena tidak ada satu pintu masuk pun dari pintu-pintu gerbangnya kecuali ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan berguncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir dan munafiq daripadanya”. (HR. Bukhari no. 1881 dan Muslim no. 2943)
2. Dajjal membawa air dan api.
Dalam hadits lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh aku tahu apa yang ada bersama Dajjal, bersamanya ada dua sungai yang mengalir. Salah satunya secara kasat mata berupa air putih dan yang lainnya secara kasat mata berupa api yang bergejolak. Bila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi surga yang ia lihat berupa api dan hendaklah menutup mata, kemudian hendaklah menundukkan kepala lalu meminumnya karena sesungguhnya itu adalah air dingin.” (HR. Muslim no. 2934)
3. Dengan bantuan syaitan, Dajjal “membangkitkan” orang mati.
Ketahuilah, semua setan kafir akan menyembah dan menjadi balatentara Dajjal. Dia akan memerintahkan para setan untuk menjelma menjadi wujud orang-orang yang telah mati, maka orang-orang pun melihat bapak dan ibunya yang telah meninggal hidup kembali, padahal itu setan, dan mengatakan, “wahai anakku, ikutilah ia, sesungguhnya dia adalah Rabbmu.”
“Di antara fitnah Dajjal adalah, ia akan berkata kepada seorang Arab, ‘Pikirkanlah olehmu, sekiranya aku dapat membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu? ‘ Laki-laki arab tersebut menjawab, ‘Ya.’ Kemudian muncullah setan yang menjelma di hadapannya dalam bentuk ayah dan ibunya, maka keduanya berkata, ‘Wahai anakku, ikutilah ia, sesungguhnya dia adalah Rabbmu.’” (Shahih Al Jaami’ Ash Shogir 6/274)
4. Dajjal bisa memerintah alam dan binatang.
Dia bisa memerintahkan langit agar menurunkan hujan, maka langit pun hujan. Dia perintahkan bumi menumbuhkan tanamannya, maka ia pun tumbuh. Dajjal bisa membuat binatang ternak gemuk, berisi, dan air susunya melimpah. Lalu dia perintahkan bumi untuk mengeluarkan harta simpanananya, maka bumi pun mengeluarkannya dan harta itu mengikuti dajjal seperti lebah-lebah yang beterbangan.
Ya tentu saja semua itu atas izin Allah karena hakekatnya Allah menjadikan Dajjal ini sebagai ujian bagi umat Islam.
“Ia mendatangi kaum dan menyeru mereka, mereka menerimanya. Ia memerintahkan langit agar menurunkan hujan, lalu langit menurunkan hujan. Ia memerintahkan bumi agar mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, lalu bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Lalu binatang ternak mereka pergi dengan punuk yang panjang, lambung yang lebar dan kantong susu yang berisi lalu kehancuran datang lalu ia berkata padanya: ‘Keluarkan harta simpananmu.’ Lalu harta simpanannya mengikutinya seperti lebah-lebah jantan.” (HR. Muslim no. 2937)
5. Dajjal membunuh dan menghidupkan kembali seorang pemuda.
Ketika dia singgah di satu tempat dekat Madinah, dia didatangi oleh seorang pemuda yang berkata padanya, “Saya bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah ceritakan kepada kami.’ Kemudian Dajjal mengatakan, ‘Apa pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lantas aku menghidupkannya, apakah kalian masih ragu terhadap perkara ini?’ Mereka menjawab, ‘Tidak’. Maka Dajjal membunuh orang tersebut kemudian menghidupkannya, namun orang tersebut tiba-tiba mengatakan, ‘Ketahuilah bahwa hari ini, kewaspadaanku terhadap diriku tidak sebesar kewaspadaanku terhadapmu! ‘ Lantas Dajjal ingin membunuh orang itu, namun ia tak bisa lagi menguasainya.
“Dajjal datang dan diharamkan masuk jalan Madinah. Lantas ia singgah di lokasi yang tak ada tetumbuhan dekat Madinah. Kemudian ada seseorang yang mendatanginya yang ia adalah sebaik-baik manusia atau di antara manusia terbaik, dia berkata, ‘Saya bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah ceritakan kepada kami.’ Kemudian Dajjal mengatakan, ‘Apa pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lantas aku menghidupkannya, apakah kalian masih ragu terhadap perkara ini?’ Mereka menjawab, ‘Tidak’. Maka Dajjal membunuh orang tersebut kemudian menghidupkannya, namun orang tersebut tiba-tiba mengatakan, ‘Ketahuilah bahwa hari ini, kewaspadaanku terhadap diriku tidak sebesar kewaspadaanku terhadapmu! ‘ Lantas Dajjal ingin membunuh orang itu, namun ia tak bisa lagi menguasainya.” (HR. Bukhari no. 7132)
6. Dajjal tidak akan bisa memasuki empat masjid.
Yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjidil Aqsa di Palestina dan masjid Ath-Thur yang berada di bukit Thursina tempat dimana nabi Musa ‘alaihissalam berbicara dengan Allah Ta’ala, letaknya di Semenanjung Sinai, Mesir.
Dalam hadits disebutkan tentang Dajjal,
“Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al Aqsho’, dan masjid Ath Thur.” (HR. Ahmad 5: 364)
Dajjal akan tinggal dan hidup di bumi selama 40 hari, hari pertamanya seperti setahun, hari berikutnya seperti sebulan, hari berikutnya seperti seminggu, dan sesudahnya seperti hari-hari biasa. Ringkasnya, setahun satu bulan seminggu dan 37 hari, itulah umur dajjal di bumi setelah dia keluar.
Dimasa sehari seperti setahun, sebulan dan seminggu itu kaum Muslimin akan shalat dengan mengira-ngira waktu saja.
“Wahai Rasulullah, berapa lama Dajjal berada di muka bumi?” Beliau bersabda, “Selama empat puluh hari, di mana satu harinya seperti setahun, satu harinya lagi seperti sebulan, satu harinya lagi seperti satu Jum’at (maksudnya: satu minggu, pen), satu hari lagi seperti hari-hari yang kalian rasakan.” Mereka pun bertanya kembali pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, jika satu hari bisa sama seperti setahun, apakah kami cukup shalat satu hari saja?” “Tidak. Namun kalian harus mengira-ngira (waktunya)”, jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim no. 2937)
Pengikut Dajjal
Pengikut utama dajjal adalah yahudi, dan dari segala jenis suku bangsa. Dan pengikut dajjal yang terbanyak adalah kalangan wanita. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits,
“Kebanyakan pengikut Dajjal, adalah orang yahudi dan kaum wanita.” (HR. Ahmad, dalam musnad beliau 4/216-217)
Kenapa wanita.. ?
Karena mereka cepat terpengaruh dan ketidaktahuan yang menimpa mereka. Sihir dajjal begitu kuat terutama pada kaum wanita, maka bila tersiar kabar dajjal tiba di satu kota maka segera ikatlah tangan dan kaki isteri, ibu, puteri, saudari dan bibinya, karena sihir dajjal bisa menggiring mereka keluar menemuinya dan memurtadkan mereka.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Dajjal akan turun ke Mirqonah (nama sebuah lembah) dan mayoritas pengikutnya adalah kaum wanita, sampai-sampai ada seorang yang pergi ke isterinya, ibunya, putrinya, saudarinya dan bibinya kemudian mengikatnya karena khawatir keluar menuju Dajjal.” (HR. Ahmad 2: 67. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Kelompok khawarij juga akan menjadi pengikut dajjal, seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa dajjal akan keluar dari pasukan besar mereka.
“Akan muncul suatu kelompok yang membaca Al-Qur’an tetapi tidak sampai pada tenggorokan mereka. Setiap kali muncul, mereka dibasmi habis hingga keluar pada pasukan besar mereka Dajjal.” (HR. Ibnu Majah 174 dan dihasankan al-Albani dalam Ash-Shahihah 2455)
Perlindungan dari Dajjal
Sudah seharusnya kaum muslimin rajin memohon perlindungan pada Allah dari fitnah dajjal, terkhusus dalam shalat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Jika salah seorang di antara kalian melakukan tasyahud, mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejelekan fitnah Al Masih Ad Dajjal.” (HR. Muslim no. 588)
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan untuk membaca awal surat Al Kahfi (10 ayat pertama) agar terlindung dari fitnah Dajjal. Dalam riwayat lain disebutkan akhir surat Al Kahfi yang dibaca (10 ayat terakhir).
Intinya, surat Al Kahfi yang dibaca bisa awal atau akhir surat. Dan yang lebih sempurna adalah menghafal seluruh ayat dari surat tersebut.
Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal.” (HR. Muslim no. 809)
Dari An Nawas bin Sam’an, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ
“Barangsiapa di antara kalian mendapati zamannya Dajjal, bacalah awal-awal surat Al Kahfi.” (HR. Muslim no. 2937)
Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ ». قَالَ حَجَّاجٌ « مَنْ قَرَأَ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ سُورَةِ الكَهْفِ »
“Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” Hajjaj berkata, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi.” (HR. Ahmad 6: 446. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa sanad hadits ini shahih, perowinya tsiqoh termasuk dalam periwayat shahihain –Bukhari dan Muslim- selain Ma’dan bin Abi Tholhah Al Ya’mari yang termasuk perowi Muslim).
Dan apabila kita ditakdirkan Allah mengarungi masa kemunculan dajjal dan fitnahnya, maka kita sebagai umat Islam diperintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjauhi dajjal.
Jangan pernah secara sengaja menemui dajjal. Karena tidak akan ada yang sanggup menghadapi hebatnya fitnah dajjal meskipun dia seorang yang shalih dan merasa memiliki iman yang kokoh, dajjal mampu untuk menguapkan imannya tersebut. Kecuali bertemu dengan dajjal bukan karena kesengajaan, seperti ditangkap dan dipaksa menghadapnya.
Hidup dajjal itu tidak abadi.
Dia akan mati dalam kehinaan di hadapan para penyembahnya oleh tangan Nabi Isa ‘alaihissalam di tanah Palestina.
Ya Allah, lindungilah kami dari fitnah Dajjal yang begitu dahsyat dan jadikanlah kami hamba yang mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan bekal iman yang kokoh.
Semoga Allah menyelamatkan kita dari fitnah dajjal. Aamiin.
(*/arrahmah.com)