ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan negaranya tidak akan mengakui “Israel” sampai masalah Palestina diselesaikan.
Dalam wawancara dengan penyiar lokal Dunya News tentang penyelesaian dua tahun masa jabatannya, Khan mengatakan bahwa Islamabad tidak akan mengikuti UEA dalam mengakui “Israel” sebagai sebuah negara.
“Pendirian kami tentang ‘Israel’ sangat jelas. Hal yang sama yang dimiliki oleh pendiri bangsa, Quaid-I-Azam. Kami tidak dapat mengakui ‘Israel’ sampai Palestina mendapatkan hak mereka, yang seharusnya sejalan dengan solusi dua negara,” ia mengatakan.
PM mengatakan menerima negara “Israel” sama dengan melepaskan sikap Pakistan atas Jammu dan Kashmir yang diduduki secara ilegal yang telah direbut oleh India.
“Kasus orang Palestina mirip dengan orang-orang Kashmir dan hak-hak [Palestina] mereka telah direnggut dan mereka telah menderita kekejaman Israel,” tambahnya.
Puluhan ribu warga Pakistan memprotes pada Ahad terhadap kesepakatan normalisasi yang ditandatangani antara UEA dan “Israel”, Anadolu Agency melaporkan.
Abu Dhabi mengatakan kesepakatan itu adalah upaya untuk mencegah rencana aneksasi Tel Aviv atas Tepi Barat yang diduduki, namun, para penentang percaya upaya normalisasi telah dimulai selama bertahun-tahun karena pejabat “Israel” telah melakukan kunjungan resmi ke UEA dan menghadiri konferensi di negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik atau lainnya dengan negara pendudukan.
(fath/arrahmah.com)