LONDON (Arrahmah.com) – Inggris terlibat dalam pembicaraan dengan Taliban, Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, mengatakan pada Kamis (23/6/2011), beberapa hari setelah Amerika Serikat mengungkapkan hal itu dalam negosiasi untuk mengakhiri perang Afghanistan.
“Kontak selama ini belum terjadi, tapi ini adalah proses yang dipimpin Afghanistan dan Inggris akan membantu dan memfasilitasi proses ini,” kata Hague dalam konferensi pers di Islamabad setelah kunjungan tiga hari ke Afghanistan.
“Inggris terhubung pada sejumlah peristiwa tapi saya tidak ingin mengatakan lebih dari itu. Sejauh ini kontak dalam hal apapun masih ada di tahap yang sangat awal,” katanya.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengklaim Sabtu lalu bahwa Amerika Serikat mengadakan pembicaraan dengan Taliban dan Menteri Pertahanan AS Robert Gates kemudian mengklaim hal serupa pada hari berikutnya. Gates mengatakan bahwa pejabat AS sedang terlibat dalam perundingan yang di luar kebiasaan.
Hague, mantan pemimpin partai Konservatif, sebelumnya mengatakan kepada surat kabar The Sun: “Kami terhubung dengan apa yang sedang terjadi, kami akan melakukan apapun yang bisa kami lakukan.”
Hague pun mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Kabul bahwa Inggris akan menarik semua pasukannya dari Afghanistan pada tahun 2015.
Saat ini, Inggris memiliki sekitar 9.500 tentara di Afghanistan. Angka ini menunjukkan bahwa Inggris merupakan negara penyumbang pasukan kedua terbesar untuk pasukan NATO di Afghanistan setelah Amerika Serikat.
Pada saat yang sama, Hague menunjukkan bahwa bahkan setelah penarikan Amerika, masih ada sekitar 100.000 tentara salibis internasional yang berbasis di Afghanistan.
Dia meminta Pakistan untuk memainkan peran konstruktif dalam upaya rekonsiliasi di Afghanistan dan menyambut usaha untuk meningkatkan hubungan antara kedua tetangga.
Karzai mengunjungi Pakistan kurang dari dua minggu lalu. “Ada atmosfer yang meningkat dalam hubungan dan kerjasama antara kedua negara,” kata Hague.
“Pakistan memiliki peran penting dan bertanggung jawab untuk bermain di Afghanistan,” katanya.
Para pejabat Barat menuduh militer Pakistan mempertahankan kelompok-kelompok militan di perbatasan dalam rangka memaksimalkan pengaruh di Afghanistan.
Pakistan membantah tuduhan itu dan merasa dipermalukan oleh serangan AS yang dikabarkan menewaskan pemimpin Al Qaeda Syaikh Usama bin Laden di sebuah kota militer pada awal Mei lalu. (althaf/arrahmah.com)