![This picture taken on August 3, 2020 shows a view of the Soviet-built Soviet-built Antonov Airlines Antonov An-225 Mriya strategic airlift cargo aircraft, the world's largest cargo plane, upon landing at Israel's Ben Gurion International Airport in Lod, east of Tel Aviv. [JACK GUEZ/AFP via Getty Images]](https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2020/08/Screenshot_2020-08-04-GettyImages-1227893955-scaled-e1596544947177-jpg-WEBP-Image-1200-%C3%97-800-pixels-Scaled-83.png?fit=999%2C666&ssl=1){kind=tracking}
WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pesawat terbesar di dunia mendarat di bandara Tel Aviv kemarin (3/8/2020), membawa muatan truk militer AS untuk dimuat dengan sistem pertahanan udara ‘Israel’.
Antonov An-225 yang membawa truk ‘OshKosh’ yang dinilai cocok untuk memuat baterai sistem pertahanan rudal Iron Dome sebelum meninggalkan ‘Israel’.
Unit untuk Transportasi Internasional dari Direktorat Produksi dan Pengadaan di Kementerian Pertahanan ‘Israel’ terlibat dalam membawa pesawat Antonov ke ‘Israel’, kementerian mengumumkan.
Pesawat itu sebelumnya mendarat di negara Zionis pada 2008.
Pesawat kargo udara strategis raksasa itu mampu membawa maksimum 640 ton muatan dan pada awalnya dirancang untuk mengangkut pesawat ulang-alik Rusia oleh Biro Desain Antonov di SSR Ukraina di Uni Soviet selama 1980-an.
Tahun lalu, Angkatan Darat AS membeli dua baterai dari Rafael Advanced Defense Systems, yang mencakup 12 peluncur, dua sensor, dua pusat manajemen benteng, dan 240 pencegat, dengan biaya $ 1,5 miliar.
Sistem sepenuhnya bergerak membawa sepuluh kilogram bahan peledak dan dapat mencegat proyektil yang masuk dari empat hingga 70 kilometer jauhnya. (Althaf/arrahmah.com)
