KABUL (Arrahmah.com) – Imarah Islam Afghanistan mengumumkan gencatan senjata tiga hari di Afghanistan selama Hari Raya Idul Adha dimulai pada Jumat (31/7/2020).
Langkah yang diumumkan pada Selasa (28/7), dapat menjadi sinyal dimulainya pembicaraan damai yang telah lama tertunda setelah Presiden boneka Afghanistan, Ashraf Ghani mengisyaratkan negosiasi dengan Taliban (Imarah Islam Afghanistan) dapat dimulai minggu depan.
Taliban mengusulkan gencatan senjata setelah Presiden Ghani menggambarkan kemajuan dalam pertukaran tahanan yang kontroversial yang telah menimbulkan banyak rintangan untuk memulai pembicaraan.
“Untuk menunjukkan komitmen pemerintah terhadap perdamaian, Republik Islam akan segera menyelesaikan pembebasan 5.000 tahanan Taliban,” klaim Ghani kepada para pejabat, merujuk pada jumlah tahanan yang semula dijanjikan pemerintah untuk dibebaskan berdasarkan perjanjian AS-Taliban pada Februari, seperti dilaporkan Al Jazeera.
“Dengan tindakan ini, kami menantikan dimulainya negosiasi langsung dengan Taliban dalam waktu seminggu,” tambah Ghani.
Juru bicara presiden Sediq Sediqqi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Kabul akan mengamati gencatan senjata, tetapi memperingatkan sifat sementara itu tidak cukup.
“Rakyat Afghanistan menuntut gencatan senjata abadi dan dimulainya pembicaraan langsung antara Taliban dan pemerintah Afghanistan,” kata Sediqqi.
Kesiapan Kabul untuk memulai pembicaraan datang setelah Taliban pekan lalu mengindikasikan mereka juga siap untuk bernegosiasi setelah liburan Idul Adha.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid memerintahkan para pejuang kelompok itu “untuk menahan diri dari melakukan operasi apa pun terhadap musuh selama tiga hari, sehingga warga negara kita akan menghabiskan Idul Adha dengan penuh keyakinan dan sukacita”.
Tetapi setiap serangan “oleh musuh” akan disambut dengan kekuatan, tambahnya.
Gencatan senjata hanyalah jeda resmi ketiga dalam konflik Afghanistan sejak perang dimulai pada 2001, dengan gencatan senjata lainnya pada Juni 2018 dan Mei tahun ini untuk menandai akhir bulan suci Ramadhan. (haninmazaya/arrahmah.com)