BAKU (Arrahmah.com) – Pasukan Turki tiba di Azerbaijan pada Selasa (28/7/2020) untuk berpartisipasi dalam latihan militer bersama antara kedua negara, setelah berhari-hari ketegangan meningkat antara tentara Armenia dan Azerbaijan di wilayah Karabakh.
Sebuah upacara diadakan untuk menerima tentara Turki di Jembatan Umit di perbatasan Sidirik, Republik Nakhchivan, setelah pasukan Turki tiba di Baku dengan pesawat Angkatan Udara Turki, lansir AMN (28/7).
Upacara itu termasuk dikumandangkannya lagu kebangsaan Turki dan Azerbaijan, setelah itu tentara Turki ditempatkan di unit militer di ibu kota, Baku dan Nakhchivan.
Mulai hari ini (29/7), angkatan bersenjata Turki dan Azerbaijan akan mengglear latihan militer komprehensif di Azerbaijan, yang akan berlangsung selama 13 hari.
Latihan-latihan itu akan mencakup ujian kesiapan perang antara kedua negara, dan termasuk wilayah Baku, ibu kota, Nakhchivan, Kanjeh, Kordimir, dan Yulakh.
Juga selama manuver, kesiapan pasukan akan diuji pada implementasi perintah komando militer, dan penembakan dari kendaraan lapis baja, artileri dan mortir “pada sasaran musuh”.
Bersamaan dengan itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavusoglu mengatakan bahwa Armenia telah mengambil keuntungan dari wabah corona virus untuk melancarkan serangan-serangan terbarunya terhadap tanah-tanah Azerbaijan.
Cavusoglu mengatakan pada Selasa, di sebuah acara lingkungan hidup melalui konferensi video, menjelaskan bahwa sistem kesehatan dan ekonomi berada dalam situasi yang sulit karena epidemi coronavirus, dan bahwa tendensi rasis dan diskriminasi telah meningkat.
“Kita juga bisa mengambil manfaat selama periode perang terhadap epidemi untuk dialog dan perdamaian. Konflik di Afghanistan adalah contohnya, saat kami memperbarui seruan kami kepada semua pihak untuk menghentikan permusuhan dan fokus memerangi epidemi.”
Dia menambahkan: “Dan pada saat semua orang menunggu bentrokan berhenti selama periode epidemi, dan untuk mendapatkan manfaat dari mereka untuk dialog dan perdamaian, Armenia bertindak dengan cara yang bertentangan dengan ini dan dengan menggunakan periode epidemi untuk melancarkan serangan terhadap tanah-tanah Azerbaijan.”
Cavusoglu sebelumnya memperingatkan Armenia agar tidak menyerang pasukan Azeri, bersumpah akan membantu Azerbaijan jika mereka meminta dukungan.
Ia menekankan bahwa “Armenia, melalui serangannya, ingin mengalihkan perhatian dari tanah yang didudukinya, dan berupaya membentuk daerah konflik baru, dan tidak menerima solusi apa pun.”
Dia melanjutkan, “negaranya akan memberikan dukungan yang diperlukan untuk Azerbaijan, dan akan berdiri di sisinya dengan semua kemampuan untuk menjaga integritas teritorial tanahnya.” (haninmazaya/arrahmah.com)