IDLIB (Arrahmah.com) – Front Idlib selatan dan barat menyaksikan serangkaian serangan udara dan darat yang berfokus pada lokasi dan markas kelompok Jihadi yang diklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap patroli Turki-Rusia pada Selasa (14/7/2020).
Menurut laporan dari Idlib, tentara rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad, dengan bantuan dari pesawat pengintai Rusia, melepaskan serangan besar pada posisi Jihadi di beberapa lokasi di dalam provinsi barat laut Suriah tersebut, lansir Sputnik (15/7).
Laporan mengatakan bahwa pasukan darat dan udara rezim Suriah secara khusus menargetkan Hai’ah Tahrir Syam (HTS) dan Partai Islam Turkestan (TIP) di kota Ariha, Benin, dan Al-Bara’a, yang menimbulkan korban besar dalam jajaran kelompok-kelompok Jihadi tersebut.
Sementara itu, di wilayah timur laut provinsi Latakia, baik angkatan udara Rusia dan rezim Suriah melakukan serangkaian serangan udara terhadap kubu Jihadi di Kabani.
Serangan ini, menurut sumber lapangan Sputnik berbahasa Arab, menyebabkan lebih dari 30 korban.
Sebelumnya pada hari itu, Pusat Rekonsiliasi Rusia mengumumkan bahwa kelompok “teroris” menargetkan kendaraan militer Rusia selama patroli bersama dengan tentara Turki di Suriah.
Mereka mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa ledakan yang menargetkan patroli bersama Rusia-Turki di Suriah adalah hasil kerja “para teroris” yang berlokasi di kota Idlib Suriah.
Pernyataan itu mengindikasikan bahwa setelah insiden itu, semua patroli militer gabungan dihentikan dan otoritas yang kompeten sedang menyelidiki untuk mengetahui rincian tindakan dan mereka yang terlibat di dalamnya.
Pernyataan itu menambahkan: “Tiga tentara tentara Rusia terluka dan setidaknya satu tentara Turki dipindahkan ke pangkalan militer Hmeimim Rusia untuk perawatan.” (haninmazaya/arahmah.com)