LAHJ (Arrahmah.com) – The National melaporkan bahwa Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) telah mengambil kontrol atas mayoritas wilayah di provinsi Lahj selama satu minggu terakhir.
Selain itu, Mujahidin AQAP telah memasuki wilayah perekonomian utama Yaman, kota pelabuhan Aden di mana pertempuran demi pertempuran mulai meletus di jalanan, namun rincian lain tidak dilaporkan.
Sementara itu, The Yemen Post melaporkan bahwa pertempuran berlanjut di Imarah Islam abyan. Pejabat senior rezim Saleh mengatakan bahwa 7 tentara Saleh tewas dalam pertempuran.
Mereka juga mengklaim bahwa diduga 17 Mujahid martir dalam pertempuran, namun klaim ini benar-benar dibantah oleh petugas medis di rumah sakit Razi di Abyan.
Ali Hashem, seorang tenaga medis di rumah sakit Razi, mengatakan kepada wartawan bahwa sebenarnya pemerintah telah membunuh Muslim yang tak bersenjata dan kemudian mengklaimnya sebagai Mujahidin.
Menurutnya, lebih dari setengan korban tewas yang dilaporkan oleh rezim boneka, bukanlah pejuang Al Qaeda.
“Pemerintah membunuh warga sipil dan kemudian mengatakan bahwa mereka membunuh militan. Sebagian dari mereka yang dirawat di rumah sakit bukanlah pejuang,” ujar dokter.
Dokter mengatakan mereka telah menerima jenazah dua Mujahid dan enam terluka. Setidaknya 4 Muslim tak bersenjata tewas dan tidak kurang dari 3 orang terluka di Zinjibar pada Senin (20/6).
Pertempuran utama terjadi di ibukota Imarah Islam Abyan, Zinjibar serta di kota Jaar.
Juga dilaporkan bahwa 9 tentara Saleh, tiga dari mereka dalam kondisi serius, telah terluka pada Senin dalam serangkaian serangan Mujahidin Al Qaeda.
Sementara itu, pemerintah terus mengungkapkan kekhawatiran bahwa Mujahidin akan mengambil kontrol atas seluruh provinsi Aden dan Lahj. Mereka mengakui bahwa itu adalah resiko terbesar bagi rezim boneka.
Menurut pejabat Saleh, terdapat ribuan Mujahidin di selatan negara itu.
Pada gilirannya, penduduk setempat tidak percata bahwa tentara Saleh dapat memerangi Mujahidin, karena mereka sebagian besar terdapat di provinsi selatan.
Luqman Saleh, seorang pemilik toko di Abyan mengatakan bahwa Mujahidin tidak akan menyerah.
“Mujahidin tidak akan menyerah. Pemerintah telah menewaskan puluhan warga sipil selama tiga minggu terakhir, banyak dari mereka adalah keluarga dan kerabat Mujahidin. Mereka berjuang untuk kehidupan mereka dan membalas kematian orang-orang tercinta.”
Nabil Bukairi, direktur Pusat Penelitian Abaad di Sana’a mengatakan : “Anda tidak bisa melawan seluruh negeri. Ideologi Jihad tersebar luas di selatan. Dan untuk mencabut itu, anda akan harus membunuh jutaan orang. Ini adalah awal dari perang panjang yang akan membunuh ribuan dan tidak memecahkan apa-apa.” (haninmazaya/arrahmah.com)