NEW DELHI (Arrahmah.com) – India telah melarang 59 -sebagian besar dari Cina- aplikasi ponsel dalam langkah terkuatnya menargetkan Cina di ruang online, beberapa minggu setelah krisis perbatasan meletus antara kedua negara.
Sebuah pernyataan oleh Kementerian Informasi pada Senin (29/5/2020) mengatakan aplikasi yang dilarang termasuk TikTok, UC Browser WeChat dan Bigo Live, serta platform e-commerce Club Factory dan Shein, yang digunakan pada perangkat seluler dan non-seluler yang terhubung ke internet, lansir Al Jazeera.
Aplikasi-aplikasi tersebut “terlibat dalam kegiatan merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum,” ujarnya, menambahkan larangan itu merupakan “langkah yang ditargetkan untuk memastikan keamanan dan kedaulatan dunia maya India”.
Pernyataan mengatakan langkah diambil setelah beberapa pengaduan diterima oleh kementerian yang menuduh pencurian data pengguna dan pelanggaran privasi pengguna.
Mengikuti perintah, Google dan Apple harus menghapus aplikasi ini dari store Android dan iOS.
HR Venkatesh, dari Boom Factcheck, sebuah situs web pengecekan fakta yang berbasis di New Delhi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa aplikasi yang dilarang sangat besar di India -tidak hanya dalam hal jumlah pengguna tetapi juga dampak budaya yang mereka miliki terhadap orang-orang.
Krisis Perbatasan
Keputusan India datang saat pasukannya terlibat dalam ketegangan dengan tentara Cina di Ladakh timur di Himalaya yang dimulai bulan lalu. India kehilangan 20 tentara dalam bentrokan 15 Juni yang terjadi sekitar 4.500 meter (15.000 kaki) di atas permukaan laut di Lembah Sungai Galwan.
Kematian itu memicu kemarahan besar dan protes jalanan di India.
Sentimen anti-Cina telah lama membara di India karena tuduhan impor murah membanjiri negara itu, tetapi bentrokan perbatasan telah membawa ketegangan ke permukaan dengan seruan-seruan untuk memboikot produk Cina menyeruak.
Bea cukai India di pelabuhan sejak pekan lalu menahan peti kemas yang datang dari Cina, termasuk produk Apple, Cisco dan Dell, menurut laporan.
Ponsel Cina memiliki hampir 65 persen pangsa pasar ponsel pintar lokal, sementara aplikasi berbagi video seperti TikTok dan Helo populer di kalangan anak muda India. (haninmazaya/arrahmah.com)