KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Raja Malaysia, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, telah meminta negaranya untuk berdoa bagi “kesejahteraan rakyat Palestina yang ditindas oleh Israel” dan menolak rencana zionis untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat yang diduduki.
Pengawas keuangan Rumah Tangga Kerajaan Datuk Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan raja telah menyatakan keprihatinan dan dukungannya yang dalam terhadap perjuangan Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Ahmad Fadil mengatakan raja juga mendukung upaya Malaysia untuk terus bekerja dengan negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan masyarakat internasional yang menentang rencana “Israel” untuk mencaplok tanah Palestina.
Pemerintah “Israel” berencana untuk mencaplok Lembah Jordan yang diduduki dan pemukiman di Tepi Barat pada 1 Juli.
Perkiraan Palestina menunjukkan bahwa rencana aneksasi “Israel” akan mencakup lebih dari 30 persen Tepi Barat.
Sultan Abdullah meminta semua warga Malaysia, terlepas dari ras dan agama, untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing bahwa hak-hak Palestina akan dilindungi dan bahwa mereka akan bebas dari pendudukan “Israel”.
Menurut kantor berita Wafa, Ahmad Fadil mengatakan raja juga memutuskan bahwa semua masjid harus memasukkan doa dan mencari bantuan Tuhan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Orang Malaysia, katanya, harus terus menegakkan prinsip-prinsip keadilan dan menghormati orang lain, selain menolak segala bentuk kekerasan terhadap kemanusiaan.
“Yang Mulia percaya bahwa perjuangan untuk kemerdekaan Palestina dapat diwujudkan jika mereka terus menerus diberikan dukungan untuk mendirikan negara merdeka di wilayah-wilayah yang diduduki ‘Israel’ sejak 1967, termasuk Yerusalem Timur,” kata Fadil.
Malaysia telah lama gigih dalam dukungannya untuk masalah Palestina dan menolak masuknya pemegang paspor “Israel” sebagai bagian dari kebijakan diplomatik yang tidak mengakui “Israel”.
Pada Oktober tahun lalu, Malaysia mengumumkan rencana untuk membuka kedutaan yang terakreditasi ke Palestina di ibukota Yordania, Amman, untuk memudahkan memfasilitasi bantuan bagi warga Palestina.
(fath/arrahmah.com)