GAZA (Arrahmah.com) – Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh menyerukan untuk segera menggelar KTT Arab untuk mendukung sikap Palestina bersatu menolak semua proyek permukiman zionis dan yahudisasi di Tepi Barat dan Al-Quds, serta konspirasi penghapusan persoalan Palestina yang didukung Amerika, sebagaimana dilansir Pusat Informasi Palestina.
Dalam surat yang disampaikan kepada Sekjen Liga Arab, Dr. Ahmad Abul Ghaith, Rabu (10/6/2020), Haniyah menuntut adanya jaringan keamanan politik, diplomasi, ekonomi dan media untuk melindungi perjuangan nasional Palestina untuk mendapatkan hak-hak bangsa dan meraih kemerdekaan, dan mendirikan Negara berdaulat dengan ibukota Al-Quds.
Haniyah menyerukan pergerakan cepat untuk menghadapi aneksasi Israel di Tepi Barat, Al-Quds dan Lembah Yordan, sebagai agresi baru di samping rangkaian kejahatan Israel dan pembantaian yang dilakukannya dalam sejarah yang kelam, yang menjadi ancaman nyata bagi masa depan Palestina, bangsa Arab dan umat Islam.
Haniyah menegaskan pentingnya membangun satu sikap serius, menolak semua konspirasi Israel, dan melindungi tempat suci umat, mencegah yahudisasi dan pembagian Al-Aqsha, dan memberikan dukungan kepada warga Al-Quds dalam mempertahankan wilayah, serta menggagalkan semua agresi Israel, menghentikan eskalasi terorisme, proyek permukiman dan semua proyek yahudisasi di Tepi Barat, Al-Quds dan Masjidil Aqsha.
Haniyah mendesak Liga Arab untuk mengintensifkan komunikasi dengan sejumlah lembaga internasional dan regional, baik di sector politik, diplomasi dan hukum, untuk menggalang dukungan internasional, dan menekan penjajah Israel supaya menghentikan proyek permukiman dan penyitaan wilayah Palestina, dan menyeretnya ke pengadilan pidana internasional untuk menghukum para pimpinannya sebagai penjahat perang.
Haniyah mengingatkan bahwa penjajah zionis memanfaatkan upaya normalisasi dengan sejumlah Negara Arab dan Islam, untuk melanjutkan proyek penjajahannya terhadap bumi Palestina, guna merealisir tujuan permukiman dan yahudisasi.
Kepala biro politik Hamas memperbarui seruannya untuk menolak semua bentuk normalisasi dengan penjajah Israel, dan menyebutnya sebagai kekeliruan besar yang tak bisa dimaafkan, serta tikaman di dada bangsa Palestina dan umat, di tengah berlanjtnya agresi dan terorisme terhadap wilayah dan rakyat Palestina.
Haniyah menegaskan bahwa bangsa Palestina tidak akan berpangku tangan di hadapan agresi dan eksalasi Israel.
Bangsa Palestina akan terus menghadapi terror Israel dengan perlawanan menyeluruh, dan membela wilayah dan tempat suci, untuk mengusir penjajah Israel dan merealisir kemerdekaan dan hak kepulangan pengungsi. Haniyah menuding Israel sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas semua provokasinya di Tepi Barat dan Al-Quds.
Haniyah menegaskan sikap Hamas yang komitmen pada persatuan nasional sebagai pilihan strategis, dan kesiapannya untuk menggelar pertemuan pimpinan Palestina, untuk menyepakati agenda nasional menghadapi konspirasi yang tengah menyerang wilayah dan bangsa Palestina.
“Dukungan bagi Palestina sangat penting artinya, untuk membela wilayah dan hak-hak bangsa dan tempat suci, identitas dan sejarahnya, mewakili umat dan bangsa Arab,” pungkas Haniyah.
(ameera/arrahmah.com)