TEHERAN (Arrahmah.com) – Seorang veteran Angkatan Laut AS yang ditahan di Iran sejak 2018 dibebaskan pada Kamis dan sedang dalam perjalanan pulang, keluarganya mengatakan dalam sebuah pernyataan, lapor Reuters.
Michael White telah dibebaskan dari penjara Iran pada pertengahan Maret karena cuti medis tetapi ditahan di Iran di bawah pengawasan Swiss.
“Selama 683 hari putra saya, Michael, telah disandera di Iran oleh IRGC dan saya telah hidup dalam mimpi buruk,” kata ibunya Joanne White dalam sebuah pernyataan. “Saya diberkati untuk mengumumkan bahwa mimpi buruk itu sudah berakhir, dan anak saya aman dalam perjalanan pulang.” IRGC adalah akronim untuk Korps Pengawal Revolusi Islam Iran yang kuat.
Kedua negara telah menyerukan pembebasan tahanan karena wabah virus corona. Iran adalah salah satu negara yang paling terpukul di Timur Tengah, sementara Amerika Serikat telah melaporkan jumlah tertinggi kematian dan infeksi di seluruh dunia dari virus.
Hubungan AS-Iran memburuk sejak Revolusi Islam menggulingkan Shah Iran yang didukung AS pada tahun 1979 dan mengantar era pemerintahan teokratis. Ketegangan berkobar setelah Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi AS yang telah melumpuhkan ekonomi Iran.
Ketegangan yang memburuk, serangan pesawat tak berawak 3 Januari di AS menewaskan Qassem Soleimani, kepala kuat Pasukan Quds elit Iran.
Pembebasan White terjadi dua hari setelah Amerika Serikat mendeportasi Sirous Asgari, seorang profesor Iran yang dipenjara di Amerika Serikat meskipun dibebaskan dengan tuduhan mencuri rahasia dagang. Media Iran melaporkan kedatangannya pada hari Rabu.
Baik pejabat Departemen Luar Negeri AS dan Iran telah berulang kali membantah bahwa Asgari adalah bagian dari pertukaran dengan White, atau siapa pun dan mengatakan kasusnya terpisah.
(fath/arrahmah.com)