GAZA (Arrahmah.com) – Masjid-masjid di Jalur Gaza dibuka kembali pada Rabu (3/6/2020) setelah penutupan selama 70 hari karena virus korona.
Salah satu jemaah mengatakan dia “sangat gembira” meskipun ada kekhawatiran atas pandemi.
Dengan mengenakan masker hitam, seorang imam di Kota Gaza memimpin sholat saat masjid dibuka kembali di kantong Palestina dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Kementerian urusan agama Gaza mengatakan, para jamaah diminta untuk mengenakan masker wajah di dalam masjid, Masjid juga akan didesinfeksi secara teratur sebagai tindakan pencegahan.
Anak-anak dan orang sakit dihimbau untuk tidak menghadiri shalat jamaah di masjid.
Di Kota Gaza, seorang jamaah bernama Khader Mussa mengatakan, dirinya sangat gembira menghadiri sholat subuh tetapi juga tetap berhati-hati untuk melindungi kesehatannya.
“Saya tiba di sana hanya dua menit sebelum shalat dimulai untuk menghindari kontak dengan jamaah lain dan kemudian pergi pada saat selesai, tanpa berjabat tangan dengan siapa pun,” kata pria berusia 40 tahun itu kepada AFP.
Jalur Gaza telah mendaftarkan sekitar 60 kasus virus corona dan satu kematian.
Setelah virus pertama kali terdeteksi pada 22 Maret, masjid, restoran, dan universitas ditutup.
Beberapa masjid membuka pintu mereka 10 hari yang lalu untuk liburan Idul Fitri, tetapi hari Rabu menandai pembukaan kembali secara penuh.
“Kami senang masjid telah dibuka,” kata Muhammad Hamad, dengan mengenakan masker.
“Kami bersyukur kepada Allah, yang melindungi kami dari virus corona di Jalur Gaza,” tambahnya.
(ameera/arrahmah.com)