MADINAH (Arrahmah.com) – Dalam suasana yang tenang dan penuh dengan sukacita, ribuan jamaah kembali ke Masjid Nabawi di Madinah pada Ahad (31/5/2020) setelah absen hampir dua setengah bulan.
Mereka melakukan sholat Subuh berjamaah untuk pertama kalinya setelah penangguhan sementara sholat Jumat dan sholat berjamaah untuk umum sejak 20 Maret. Hal ini dimungkinkan setelah dikeluarkannya perintah pada Jumat oleh penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman untuk membuka Masjid Nabawi secara bertahap untuk umum mulai hari Ahad, lansir Saudi Gazette.
Berbicara kepada kantor berita Saudi SPA, sejumlah pengunjung dan jamaah memuji pembukaan kembali Masjid secara bertahap. Hussein Abdul Rahman, seorang guru sekolah menengah, mengatakan bahwa warga negara, ekspatriat, dan Muslim dari seluruh dunia menerima perintah Raja untuk memungkinkan pembukaan kembali Masjid Nabawi secara bertahap dengan sukacita dan antusiasme yang besar.
“Saya sungguh bersujud, menunjukkan rasa terima kasih saya kepada Allah Subhanahu Wata’ala, dengan tulus memohon kepada-Nya untuk mengangkat pandemi jauh dari tanah Dua Masjid Suci serta dari semua negeri-negeri Islam.”
Mubarak Ahmad Al-Sheikh, seorang mahasiswa Sudan, menyambut dibukanya kembali Masjid Nabawi, dia bergegas menuju Masjid untuk melaksanakan sholat Subuh berjamaah. Dia sangat bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Raja Salman atas keputusannya yang dermawan dalam hal ini.
Di sampingnya, Amer Raza, warga negara Pakistan, memuji tindakan pencegahan yang sangat ketat yang dilakukan di Masjid Nabawi untuk menyambut jamaah. “Upaya-upaya besar ini menunjukkan ketajaman pemerintah Saudi dalam merawat situs-situs suci Islam dan memastikan kenyamanan warga dan penduduk,” katanya.
Muhammad Hamadah, seorang warga Mesir, mengatakan pembukaan kembali Masjid itu adalah tanda kepedulian dan minat besar yang ditunjukkan oleh pemerintah Raja Salman dalam urusan Dua Masjid Suci.
Jamaan Al-Asiri, juru bicara Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengatakan bahwa kepala kepresidenan telah menyetujui rencana untuk membuka kembali Masjid setelah meningkatkan tindakan pencegahan untuk memastikan keamanan dan perlindungan jamaah dan pengunjung dari pandemi coronavirus.
“Penangguhan masuk ke Rawdah Sharif dan area masjid lama akan terus berlaku dan masuknya jamaah ke Masjid dan halamannya akan dikelola, membatasi jamaah hingga maksimum 40 persen dari kapasitas Masjid pada suatu waktu,” ujarnya.
“Rencana itu juga termasuk mengalokasikan pintu khusus untuk masuknya jamaah, dan menempatkan kamera pendeteksi panas pada pintu yang ditunjuk untuk masuk,” lanjutnya.
Al-Asiri mengatakan bahwa sajadah yang tersebar di perluasan masjid dan halamannya telah dihilangkan, jamaah melakukan sholat di lantai marmer.
“Lantai dan halaman masjid dicuci dan disterilkan setelah setiap sholat, bersama dengan pembukaan kubah dan payung secara berkala untuk keperluan ventilasi di dalam Masjid. Wadah zamzam telah dihilangkan sebagai bagian dari tindakan pencegahan untuk menahan penularan epidemi.”
Al-Asiri menyebutkan bahwa halaqoh-halaqoh yang biasa diadakan di sekitar Masjid, masih dilarang untuk sementara waktu. Masjid dibuka satu jam sebelum sholat Subuh dan ditutup setelah sholat Isya. (haninmazaya/arrahmah.com)