JAKARTA (Arrahmah.com) – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM telah mengembalikan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat ke Rutan Pondok Bambu.
Sebelumnya, Siti Fadilah sempat dirawat di RSPAD Gatot Subroto, lalu muncul kehebohan setelah wawancaranya dengan Deddy Corbuzier menyebar di media sosial.
Juru Bicara Ditjen Pas Kemenkum HAM Rika Aprianti mengatakan, pada 20 Mei lalu dokter Rutan Pondok Bambu memeriksa Siti yang menderita asma.
Dokter rutan lantas merekomendasikan perempuan kelahiran 6 November 1949 itu menjalani pemeriksaan di RSPAD Gatot Subroto.
Atas dasar persetujuan dari pelaksana tugas (Plt) kepala Rutan Pondok Bambu, Siti pun dibawa ke rumah sakit milik TNI AD itu.
“Pada pukul 13.00 WIB hari itu, Siti Fadilah telah menempati Ruang Paviliun Kartika kamar 206 RSPAD Gatot Subroto,” terang Rika, Selasa (26/5/2020), lansir JPNN.
Dua hari kemudian atau pada 22 Mei 2020, RSPAD mengeluarkan resume pasien rawat inap atas nama Siti yang ditandatangani dr. Iwan Agus Putra, Sp.P.
Merujuk keterangan dokter RSPAD, Rika menyebut kondisi Siti sedang sehat, tidak dalam serangan asma, serta negatif dari penyakit virus corona 2019 (COVID-19).
“Pada tanggal 22 Mei 2020, pukul 16.45 WIB , berdasarkan resume pasien rawat inap tersebut, Siti Fadillah dikembalikan ke Rutan Pondok Bambu untuk melakukan rawat jalan,” jelasnya.
Sebelumnya, Siti Fadilah sempat menyerukan agar publik tidak menggunakan vaksin Covid-19 alias corona yang diproduksi oleh Bill Gates.
Siti Fadilah Supari merasa aneh karena Bill Gates telah mempersiapkan vaksin covid-19. Terlebih, CEO Microsoft tersebut telah memprediksi terjadinya pandemik.
Dia mengibaratkan fenomena vaksin dan pandemik ini seperti panen. Hal tersebut diungkapkan Siti Fadilah dalam video podcast yang diunggah ke kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Kamis (21/5/2020).
“Ada sesuatu yang aneh menurut saya. Saya ikuti Bill Gates. Di forum ekonomi di Davos (Swiss),” ujar Siti kepada Deddy.
“Di sana Bill Gates jadi pembicara utama. Dia di situ menggebu-gebu bahwa nanti akan ada pandemik. Nah, anehnya dia mempersiapkan vaksin,” imbuhnya.
Siti Fadilah menegaskan, seharusnya pandemiknya yang dihentikan, bukan memproduksi vaksin.
“Kalau pandemik penyelesaiannya vaksin. Kenapa enggak pandemiknya yang dihentikan. Kenapa yang musti dibikin vaksinnya. Mbok ya jangan sampai terjadi pandemik,” kata Siti.
Ia pun meragukan kemampuan Bill Gates yang bukan merupakan seorang dokter tapi berbicara perihal vaksin dan pandemik.
“Ini kan bukan dokter dia (Bill Gates) itu. Dia enggak pernah sekolah kedokteran. Kenapa dia begitu fasihnya menganalisis akan terjadi pandemik, menganalisis dunia akan butuh vaksin sekian miliar,” kata Siti.
Sambil memegang kepalanya, Siti menambahkan, “Untuk saya itu suatu hal yang tidak masuk akal.” Siti Fadilah menduga kalau pembuatan vaksin virus corona mengandung unsur bisnis. Ia mengatakan,
“Setiap pandemik kemudian munculnya ada vaksin dan obat. Apalagi seperti sekarang ini ramai banget seperti pasar malam. Itu Bisa ditebak,” tandasnya.
(ameera/arrahmah.com)